Struktur sosial tidak terlepas dengan adanya pemberdayaan masyarakat. Struktur sosial merujuk pada pola- pola, hierarki dan aturan yang mengatur bagaimana individu dan kelompok berinteraksi satu sama lain. Pada tingkat dasar, struktur sosial mencakup elemen- elemen seperti kelas sosial, etnisitas, agama, kebijakan pemerintah dan lembaga lembaga sosial. Struktur sosial juga tidak hanya mencerminkan distribusi sumber daya dan kekuasaan dalam masyarakat, tetapi juga mempengaruhi cara individu dan kelompok mengakses kesempatan, hak dan sumber daya yang mendukung pemberdayaan masyarakat.
Hal ini menjadikan masyarakat yang powerless diberi power melalui pemberdayaan sehingga masyarakat menjadi powerfull. Pemberdayaan menjadi patokan dalam pembangunan sejak tahun 1970-an yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan. Para ahli memaknai pemberdayaan berbeda- beda di berbagai bidang. Misalnya di ilmu politik, pemberdayaan diartikan sebagai kekuasaan, dibidang ekonomi diartikan sebagai memberdaya peluang ekonomi, dan dari persepsi ilmu pemerintahan, pemberdayaan yakni melibatkan masyarakat berpartisipasi pada pembangunan.
Pemberdayaan suatu proses pembangunan yang secara proaktif mengawali aktivitas sosial dalam meluruskan kedudukan situasi dan keadaan diri. Dengan kata lain keberhasilan suatu program pemberdayaan masyarakat tidak hanya bergantung pada pihak yang melaksanakan pemberdayaan saja, namun juga pada pihak yang diberi kewenangan untuk mengubah status quo dan kondisi agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Adanya peran pemerintah dalam mendorong individu atau masyarakat dimaksudkan supaya memiliki kemampuan atau keberdayaaan dalam menentukan pilihan hidupnya, tujuannya agar dapat memajukan kesejahteraan dalam kebijakan memperbaiki perekonomian dan keterbelakangan masyarakat.
Pemerintah memberi bantuan pada kelas masyarakat lemah supaya memiliki daya dalam kemandiriannya. Suharto (2010), pemberdayaan merujuk pada kemampuan orang,khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga diberi kekuatan atau kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar sehingga memiliki freedom dalam artian memiliki kebebasan berpendapat, bebas dari kelaparan, kebodohan dan kesakitan. Serta menjangkau sumber produktif dalam meningkatkan pendapatan dan memperoleh barang dan jasa yang berkualitas dan juga ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan yang mempengaruhi mereka.
Pada posisi ini, jika pemerintah telah melakukan pemberdayaan kepada masyarakat berarti telah melaksanakan sebagian dari proses demokrasi. Upaya tersebut tidaklah mudah, pasalnya masalah struktur sosial yang menghambat, birokasi lokal yang kurang mendukung, tingkat pendidikan dan partisipasi masyarakat yang rendah, norma masyarakat cenderung negatif serta persepsi masyarakat yang keliru dalam membentuk masyarakat menjadi permasalahan dalam pemberdayaan.
Berdasarkan pemikiran Community Based Resource Manegement (Pengelolaan sumber daya lokal), Pentingnya pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu aspek pembangunan yang mencoba untuk menjawab permasalahan ekonomi, lingkungan hidup yang buruk dan partisipasi masyarakat yang rendah dalam proses pembangunan. Mekanisme perencanaan People Centerd Development (pembangunan yang berpusat pada manusia) memberi tekanan pada Social Learning (pembelajaran sosial) dan strategi perumusan program, guna meningkatkan kapasitas masyarakat dalam empowerment diri.
Dimensi kemasyarakatan pada program pembangunan memberikan peran individu sebagai aktor yang menetapkan tujuan, pengendalian sumber daya dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya. pentingnya peran manusia dalam pembangunan tetap harus didukung seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat itu sendiri. (wasistiono, 1998) dalam bukunya mengutip pernyataan dari Carlzon dan Macauley menjelaskan bahwa pemberdayaan diartikan sebagai pembebasan seseorang dari kendali yang kaku dan memberi kebebasan untuk bertanggungjawab terhadap ide-ide, keputusan dan tindakannya.
Pemberdayaan menjadikan masyarakat mampu mandiri dan melibatkan lebih dari sekedar penguatan anggota masyarakat secara individu, tetapi juga institusi sosial. Menanamkan nilai-nilai kepada mereka seperti kerja keras, berhemat, keterbukaan dan tanggung jawab menjadi bagian dari upaya pemberdayaan. Secara lebih rinci, dimensi pemberdayaan tidak hanya itu saja tetapi melibatkan upaya untuk mengubah persepsi dan menumbuhkan keinginan seseorang menyadari dirinya dan memberikan pengalaman psikologis yang membuat seseorang merasa berdaya.
Pada hakikatnya fungsi struktur sosial dalam pemberdayaan masyarakat mampu untuk meningkatkan kemampuan sosial dan identitas individu. Struktur sosial memegang peranan penting dalam pemberdayaan masyarakat. Jika melihat pengertian struktur sosial yang dikemukakan oleh beberapa ahli, George Homans berpendapat bahwa struktur sosial berkaitan dengan perilaku dasar dalam kehidupan sehari-hari. Talcott Parsons percaya bahwa struktur sosial adalah hubungan antar manusia. Sedangkan dalam hal ini, fungsi struktur sosial pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan. (Efendi, 2020) mengemukakan tujuan pemberdayaan yakni :
Mengentaskan kemiskinan cultural, kemiskinan absolute