Pendahuluan
Memahami karateristik peserta didik adalah hal yang sangat penting karena mereka memiliki gaya dan latar belakang yang berbeda untuk menentukan konsep pembelajaran yang sesuai dengan yang mereka pahami. Karakteristik siswa adalah bagian-bagian pengalaman siswa yang berpengaruh pada keefektifan proses belajar (Seels dan Richey, 1994). Dalam perencanaan pembelajaran siswa, perlu memperhatikan banyak hal meliputi perbedaan fitrah individual, disamping perbedaan latar belakang keluarga, sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan. Kegiatan belajar mengajar di sekolah harus sesuai dengan karakteristik, gaya belajar, dan kecerdasan masing masing siswa. Dalam kegiatan pendidikan, siswa merupakan objek utama yang kepadanyalah segala yang berhubungan dengan aktivitas pendidikan dirujukkan. (Jauharoti, 2014)
Degeng (1991:6) mengatakan bahwa karakteristik siswa adalah aspek aspek atau kualitas perseorangan siswa yang telah dimilikinya. Menganalisis karakteristik siswa dimaksudkan untuk mengetahui ciri-ciri perseorangan siswa. Hasil dari kegiatan ini akan berupa daftar yang memuat pengelompokkan karakteristik siswa, sebagai pijakan untuk mempreskripsikan metode yang optimal guna mencapai hasil belajar tertentu. Langkah-langkah mendesain pembelajaran menurut Degeng (1991) adalah (1) melakukan analisis tujuan dan karakteristik materi pembelajaran. (2) menganalisis sumber-sumber belajar (kendala). (3) melakukan analisis karakteristik siswa. (4) menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran. (5) menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran. (6) menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran. (7) menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran. (8) mengembangkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.
Degeng, lebih jauh menjelaskan bahwa ada yang disebut dengan kemampuan awal yang sudah dimiliki siswa. Kemampuan awal ini diperlukan guru sebagai landasan mengorganisasi dan menyampaikan materi pelajaran. Bila guru mengajarkan materi pelajaran yang sudah dipahami siswa, pembelajaran tidak efisien dan kurang memiliki daya tarik. Siswa akan merasa bosan atau jenuh sehingga suasana belajar menjadi tidak menyenangkan. Sebaliknya, jika guru mengajarkan materi di luar atau lebih tinggi dari kemampuan siswa, atau siswa belum menguasai pengetahuan prasyaratnya, maka siswa akan menjadi bingung, stres, dan sulit memahami materi pelajaran. Berdasarkan uraian diatas maka dapat menggagas kembali bagaimana memahami karakteristik peserta didik agar dapat menentukan konsep pembelajaran. sebab karakteristik peserta didik sebagai suatu elemen penting, menjadi strategi dalam proses pembelajaran.
Metode Analisis Karakteristik Siswa
Menurut Jauharoti (2014: 203) teknik analisis karakteristik siswa bertujuan untuk memperoleh informasi tentang profil siswa yang akan mengikuti program pembelajaran di sekolah dasar. Beberapa cara dapat dilakukan untuk memperoleh informasi tentang karakteristik siswa, yaitu: a) Observasi b) Wawancara c) Kuesioner d) Pre-tes. Observasi dilakukan dengan mengamati siswa yang akan mengikuti program pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan secara informal dengan mengamati perilaku siswa. Perilaku yang diamati secara umum dan perilaku yang berkaitan dengan cara dan kebiasaan siswa dalam melakukan proses pembelajaran.
Pentingnya Memahami Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik anak masing-masing berbeda-beda, guru perlu memahami karakteristik awal anak didik sehingga ia dapat dengan mudah untuk mengelola segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran termasuk juga pemilihan strategi pengelolaan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, Kemampuan yang dimiliki mereka sehingga komponen pengajaran dapat sesuai dengan karakteristik dari siswa yang akhirnya pembelajaran tersebut dapat lebih bermakna. Berdasarkan pada kemampuan ini dapat ditentukan dari mana pengajaran harus dimulai dan di batas mana pengajaran tersebut dapat di akhiri. Jadi, pengajaran berlangsung dari kemampuan awal sampai ke kemampuan akhir (tujuan akhir) itulah yang menjadi tanggung jawab pengajar. (Meryati:2015) Dengan memahami peserta didik secara baik, diharapkan bagi pendidik untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang tepat dan bermanfaat bagi masing-masing peserta didik (Uno, 2011; 261). Selain itu, pentingnya memahami dan memenuhi kebutuhan perkembangan peserta didik di sekolah dasar bagi guru, yaitu sebagai berikut: 1) Kita akan memperoleh ekspektasi yang nyata tentang anak dan remaja; 2) Pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu pada seorang anak; 3) Pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan moral; 4) Dengan memperlajari perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri (Sumantri, 2013: 71).
Untuk memahami karakteristik peserta didik perlu dilakukan identifikasi terlebih dahulu. Identifikasi karakteristik peserta didik perlu dilakukan berdasarkan landasan yuridis dan teoritik. Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan "Bahwa pengembangangan pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan, dan kepentingan siswa" (Peraturan Pemerintah. Standar Nasional Pendidikan. 2005). Secara teoritik siswa berbeda dalam banyak hal yang meliputi perbedaan fitrah individual (Salim, 1978; 22). Disamping perbedaan latar belakang keluarga, sosial,budaya, ekonomi, dan lingkungan. Dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik diharapkan mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Oleh karena itu, guru sebagai pendesain pembelajaran harus memahami dan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik sebagai individu maupun kelompok, dan agar mencapai standar keberhasilan proses belajar mengajar secara optimal.
Memahami Konsep Pembelajaran
Memahami konsep pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Implikasinya bahwa pembelajaran sebagai suatu proses harus dirancang, dikembangkan, dan dikelola secara kreatif, dan proses pembelajaran yang kondusif. tujuan dari pembelajaran yaitu untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dari tujuan tersebut, dalam pembelajaran memang harus dirancang dan dibuat secara menarik, jangan sampai dalam proses pembelajaran kurangnya interaksi siswa dalam pembelajaran atau dengan kata lain dalam proses pembelajaran terjadi kebosanan pada peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang dilakukan seperti mengajar, membimbing, melatih, mengatur serta memfasilitasi peserta didik agar bisa belajar dengan baik dan juga dapat tercapainya tujuan dari pendidikan.