Lihat ke Halaman Asli

Putri Alifatus

Mahasiswa Hubungan Masyarakat

Lari dari Jebakan Toxic Friendship, Jaga Kesehatan Mental Kamu!

Diperbarui: 2 Februari 2024   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Sebenarnya fungsi punya teman itu apa sih? 

Teman yang baik biasanya mampu memberikan energi kepercayaan diri yang positif ke dalam diri kamu. Kamu merasa nyaman di sekitar nya karena kamu merasa didengarkan dan dihargai.  

Tapi bagaimana dengan lingkup pertemanan kamu saat ini? apakah kamu yang harus selalu mengalah? kamu yang harus selalu mendengarkan? atau kamu enggak pernah mendapat timbal balik positif dari teman kamu? wah wah, hati- hati ya, bisa jadi kamu sedang ada di lingkungan Toxic Friendship. 

Oke, kita bahas dulu apa itu Toxic Friendship,  sesuai dengan namanya, kata toxic dalam bahasa inggris jika kita artikan ke bahasa indonesia yang  berarti racun. Racun dalam pertemanan, yang di mana lama-kelamaan kalau kamu terus berada di pertemanan yang beracun akan membawa hal negatif di diri kamu pastinya. 

Toxic friendship sebenarnya bisa diartikan sebagai hubungan pertemanan yang nggak sehat, di mana kamu merasa nggak didukung, selalu merasa disalahkan dan terus-terusan memberi efek negatif ke dalam diri kamu.

Kalau diterusin emang ada dampaknya?

Tentu ada, kalau kamu tetap bertahanan di lingkup pertemanan yang toxic, kesehatan mental kamu bisa terguncang. Kok bisa? bisa, kamu bisa depresi karena nggak merasa dipedulikan bahkan nggak diakui sama teman kamu. 

Kamu akan terus merasa diri kamu selalu berada di posisi yang salah, padahal bisa jadi kamu telah melakukan hal yang benar.tapi teman yang buruk akan selalu akan mencari letak kesalahan kamu. 

Terus gimana cara kita menghadapinya?

Pertama, coba kamu memulai percakapan dengan teman kamu, buat mereka sadar akan tingkah lakunya yang toxic. Caranya, dengan memberikan mereka saran dan perbaikan secukupnya. Tentunya perlu dikomunikasikan secara langsung dan santun. Cobalah bicaran ketidaksehatan dalam hubungan kamu dengan teman kamu dan cari solusi bersama apakah pertemanan kalian masih bisa dipertahankan atau tidak. 

Kedua, coba cari dukungan, mencari dukungan merupakan salah satu hal penting dalam usaha untuk membebaskan diri dari pertemanan yang toxic. Coba cari dukungan dan dapatkan nasihat dari keluarga, seorang konselor, atau psikolog.

Terakhir, coba deh kamu tanyakan kepada diri kamu sendiri, apakah menurut kamu pertemanan kamu masih bisa dipertahankan atau enggak? kalau enggak,cobalah untuk mulai menjaga jarak dengan teman toxic kamu dan cari teman lain. Jangan takut untuk memulai hal  baru dengan orang yang lebih baik. Kesehatan mental dan harga diri kamu lebih penting ya guys!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline