Lihat ke Halaman Asli

Putri Aisyah

Mahasiswa

Gangguan Berbicara pada Penderita Bibir Sumbing

Diperbarui: 29 Juni 2023   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Berbicara adalah cara komunikasi yang paling efektif dan efisien. Psikolinguistik memiliki disiplin ilmu yang berkaitan dengan gangguan berbahasa. Gangguan berbahasa dibedakan menjadi gangguan berbicara, gangguan berbahasa, gangguan berpikir, dan gangguan lingkungan sosial.

Gangguan berbicara merupakan aspek yang memengaruhi cara seseorang dalam mengucapkan bunyi suara dalam berkomunikasi di lingkungan sosial. Beberapa hal yang perlu disempurnakan dalam berbicara adalah kesempurnaan alat ucap. Alat ucap adalah hal utama dalam kesempurnaan berbicara, tanpa alat ucap yang sempurna maka proses komunikasi tidak akan berjalan dengan baik. Salah satunya Cleft lip and palate atau Labioplatoschizis atau sumbing bibir dan celah langit-langit mulut palatum merupakan kelainan genetik yang sering terjadi di Indonesia. 

Selain itu juga kekurangan asupan asam folat pada ibu yang sedang hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan bibir sumbing. Penderita bibir sumbing sangat sulit untuk sempurna dalam berkomunikasi. Hal ini dikemukakan oleh (Supendi dan Setiadi, 2016:105) Penderita bibir sumbing akan mengeluarkan suara yang tidak jelas seperti bindeng atau sengau saat berkomunikasi dengan orang lain. Hal tersebut juga sama dengan pendapat (Verhaar, 2001) penderita bibir sumbing memiliki kesulitan dalam menyebutkan pada bunyi vokal dan konsonan, terutama bunyi konsonan yang melibatkan bunyi letupan. Letupan adalah bunyi yang dihasilkan dengan menghambat arus udara seluruhnya di tempat artikulasi tertentu secara tiba-tiba
lalu dilepaskan kembali seperti pada bunyi /p/ , /b/ , /k/ , /g/ , /a/.


Penderita bibir sumbing cenderung malu untuk bersosialisasi karena tidak jarang hal tersebut dijadikan bahan ejekan. Bibir sumbing tidak bisa disembuhkan, namun dapat dilakukan operasi untuk memperbaiki bibir, langit mulut, serta gusi bayi yang terlahir sumbing. Di Indonesia biaya operasi bibir sumbing mencapai sekitar Rp5 juta sampai puluhan juta. Maka dari itu tidak sedikit lembaga ataupun yayasan yang membuka donasi untuk melakukan operasi bibir sumbing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline