Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Kesehatan Mental-Fisik Perawat dengan Medicational Error

Diperbarui: 29 Oktober 2022   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Assalamualaikum wr.wb 

Nama : Putri Agustin lutfianah

Nim : 1130022140

Prodi : S1 Keperawatan

Universitas : Nahdlatul ulama Surabaya

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, perawat jadi salah satu profesi menggunakan taraf stres tinggi. Ini ditimbulkan oleh kompleksnya lingkungan klinis yang kompleks. Mulai berdasarkan taraf keakutan pasien, pesatnya perkembangan teknologi kesehatan, bunyi alarm yang keras dan hingga suasana ruang operasi.

Kombinasi berdasarkan kelelahan mental, fisik dan emosional menciptakan perawat didera syarat "burnout syndrome." Kondisi ini berbahaya, misalnya yang dijelaskan pada artikel ilmiah "Nurses' job tertekan and its impact on quality of life and caring behaviors: a cross-sectional study" yg terbit pada jurnal BMC Nursing dalam Maret 2022.

Selain itu, ketika istirahat yang tidak relatif akibat shift panjang menambah taraf stres, Muncul pula masalah ketika tidur tidak teratur, kelelahan dan sakit kepala. Dalam taraf gawat, dampak yang muncul merupakan penyakit kardiovaskuler, kasus pencernaan, dan gangguan muskuloskeletal.

Tak cuma perawat yang kesehatannya berpotensi terganggu, pasien pula ikut terancam. Tingkat stres tinggi sanggup berujung dalam medicational error, misalnya yang ditunjukkan pada publikasi ilmiah berjudul "A National Study Links Nurses' Physical And Mental Health To Medical Errors And Perceived Worksite Wellness" yang diterbitkan Journal of Occupational and Environmental Medicine tahun 2018. 

Di sisi lain, upaya yg sanggup dilakukan buat mengurangi medicational error telah pernah dibahas sang Iwan Dwiprahasto dalam tahun 2004 melalui publikasi ilmiah "Medical Error Di Rumah Sakit Dan Upaya Untuk Meminimalkan Risiko" (Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan). Cara-caranya yakni :

- Pengukuran kinerja & penerapan performance improvement system;
- Menetapkan taktik pencegahan berbasis dalam fakta;
- Menetapkan baku kinerja (performance standards) buat keamanan pasien. Namun, perawat & energi kesehatan lainnya wajib lebih dulu diprioritaskan menerima kesejahteraan. Sebab merekalah yang selalu berinteraksi menggunakan pasien, dan wajib merogoh tindakan yang cepat & sempurna waktu situasi mengharuskan. Beberapa cara yang sanggup dilakukan buat mengikis beban mental dan fisik perawat yakni menggunakan :
- Mengurangi ketika shift panjang yang memicu akumulasi stres
- Mengatasi minimnya rasio personel menggunakan jumlah pasien yang wajib ditangani
- Lebih aware dan berkomitmen mengataasi kasus kesehatan mental-fisik
- Menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif. Sebab, keadaan mental-fisik perawat yang baik tentu akan berujung dalam meningkatnya kualitas asuhan keperawatan, sebuah hal yang diberikan pada pasien. Selain itu, perawat wajib paham sejauh mana batasannya dan menaikkan kepekaan menggunakan syarat sahabat sejawat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline