Lihat ke Halaman Asli

Cerita Hidupku

Diperbarui: 29 Oktober 2022   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Assalamualaikum wr.wb

Nama: Putri Agustin lutfianah 

Nim: 1130022140

Prodi: S1 keperawatan

Universitas: Nahdlatul ulama Surabaya 

Tertulis di dinding ini adalah cerita yang tak bisa kujelaskan
Saya membiarkan hati saya terbuka tetapi tetap di sini kosong selama berhari-hari
Dia mengatakan kepada saya di pagi hari bahwa dia tidak merasakan hal yang sama tentang kami di tulangnya
Sepertinya saya ketika saya mati, kata-kata ini akan tertulis di batu saya
Dan aku akan pergi, pergi malam ini
Tanah di bawah kakiku terbuka lebar
Cara yang saya pegang terlalu ketat
Tanpa apa-apa di antaranya
Kisah hidupku, aku membawanya pulang
Saya menyetir sepanjang malam untuk membuatnya tetap hangat
Dan waktu dibekukan 
Kisah hidupku, aku memberinya harapan
Aku menghabiskan cintanya sampai dia bangkrut
Kisah hidupku 
Tertulis di dinding ini adalah warna yang tidak bisa aku ubah
Biarkan hatiku terbuka, tapi tetap di sini di kandangnya
Saya tahu bahwa di pagi hari, saya akan melihat kita dalam cahaya di atas bukit
Meskipun aku hancur, hatiku masih liar
Dan aku akan pergi, pergi malam ini
Api di bawah kakiku menyala terang
Cara yang aku pegang begitu erat
Tanpa apa-apa di antaranya
Kisah hidupku, aku membawanya pulang
Saya menyetir sepanjang malam untuk membuatnya tetap hangat
Dan waktu dibekukan 
Kisah hidupku, aku memberinya harapan
Aku menghabiskan cintanya sampai dia bangkrut
Kisah hidupku
Dan aku sudah menunggu saat ini untuk datang
Tapi, sayang, mengejarmu seperti mengejar awan
Kisah hidupku, aku membawanya pulang
Saya menyetir sepanjang malam untuk membuatnya tetap hangat
Dan waktu membeku
Kisah hidupku, aku memberinya harapan (beri dia harapan)
Aku menghabiskan cintanya sampai dia bangkrut
Kisah hidupku 
Cerita kehidupan saya
Kisah hidupku 
Cerita kehidupan saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline