Lihat ke Halaman Asli

Putri Afifah

Mahasiswa

Nomophobia: Ketergantungan pada Telepon Genggam

Diperbarui: 14 Juni 2023   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Putri Afifah 

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Pendahuluan

Semakin berkembang pesatnya zaman, teknologi digital pun berkembang semakin pesat dan memiliki penempatan yang khusus bagi para penggunanya. Smartphone mempunyai fitur yang canggih dan kemampuan sinyal menjadi 3G atau 4G. Tidak hanya itu, melalui smartphone yang dipunya dapat dilakukannya sebuah interaksi melalui jarak jauh seperti Facebook, ataupun Instagram (Bian & Leung, 2015).

Teknologi digital yang semakin berkembang dapat menyebabkan gaya hidup masyarakat yang berubah dan lebih mementingkan perangkat teknologi yang dimiliki. Individu yang memiliki hubungan pun akan terkena dampak melalui perilaku interpersonal dan sosial (Rahayuningrum & Sary, 2019). Banyak orang yang sudah terkena pengaruh dari smartphone ini sendiri, sehingga dari bangun tidur hingga tidur kembali sangat membutuhkannya.

Smartphone mempunyai fitur atau fasilitas yang dapat memudahkan penggunanya dan memberikan kenyamanan, namun akan menjadi sebuah permasalahan jika menggunakannya secara berlebihan, salah satu masalah yang akan muncul yaitu nomophobia (Asih & Fauziah, 2017). Sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan, menemukan jika tingkat kecanduan menggunakan smartphone atau nomophobia lebih tinggi dibandingkan dengan kecanduan internet (Kim, 2013).

Pembahasan

Nomophobia merupakan singkatan yang berasal dari bahasa Inggris no-mobile-phone-phobia, diciptakan oleh Kantor Pos Inggris pada tahun 2010, untuk mendapatkan hasil mengenai kecemasan yang dialami oleh pengguna ponsel itu sendiri. Pada awalnya, nomophobia diidentifikasi pada tahun 2008 yang meningkat drastis di Inggris. Studi di Inggris, menemukan jika terdapat sebesar 53% pengguna ponsel di Inggris mengalami kecemasan jika jauh dari telefon genggam milik mereka, baterai yang habis, ataupun tidak terdapat jaringan pada ponsel (Elmore, 2014)

Nomophobia sendiri sering dianggap sebagai sebuah gangguan yang modern, digital dan digunakan untuk kecemasan yang terdapat jika tidak berada dekat dengan telepon genggam ataupun alat yang digunakan untuk berkomunikasi secara virtual (Sezer & Atilgan, 2019). Seseorang yang mengalami nomophobia, muncul rasa takut dan frustasi jika ponsel tidak di genggam pada tangannya.

Karakteristik nomophobia yaitu antara lain:

1. Menghabiskan waktu yang banyak dan sering menggunakan telepon genggam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline