Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara online dirasa kurang efektif.
JAKARTA- World Health Organization (WHO) 2020 menyatakan bahwa pandemi COVID-19 bukan hanya menjadi permasalahan kesehatan saja, melainkan pandemi tersebut dapat menjadi permasalahan multi-sektor, seperti dibidang ekonomi,sosial,politik,psikologis bahkan pendidikan.
Secara khusus, selama pandemi COVID-19 ini berlangsung telah membuat sebagian besar negara membuat kebijakan-kebijakan yang harus dapat menangulangginya seperti dalam bidang pendidikan, yang membuat pembelajaran secara offline digantikan menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring atau online akibat penutupan sekolah sementara.
Seperti Ulum siswa kelas 4 Madrasah At-Thahiriyah III, Cipinang Besar Selatan, sebagai narasumber yang telah diwawancarai di jalan cipinang muara ilir 3 (kediamannya). “ Selama pembelajaran online ini kan aku hanya liat materi dari link YouTube yang dikasih pak/ibu guru ya, jadi enggak terlalu paham apalagi penjelasnnya enggak simpel dan sederhana seperti yang dijelaskan pada saat pembelajaran offline,” Ujar Ulum kepada wartawan , Jum’at siang (09/07/2021).
Ditambah lagi pada saat penjelasan materi yang diberikan guru melalui zoom ataupun Google Meet terkadang suaranya tidak terdengar jelas, baik karena sinyal jelek atau memang asli suaranya enggak terdengar jelas. Belum lagi untuk pengumpulan tugas yang kadang banyak padahal belum mengerti materi tersebut, jadi ya mau gamau kaka aku yang ngerjain.
Pembelajaran secara online ini menurut aku kurang efektif, selain jadi engga terlalu paham materinya, aku juga bosen belajar di rumah aja enggak ketemu teman-teman. Belum lagi jadi ketergantungan terus sama kaka buat ngerjain kalo gapaham materinya karena pengumpulan tugasnya yang kadang mepet, sampe sering diomelin mama ini yang sekolah siapa yang ngerjain siapa, “jelasnya, Jum’at Siang (09/07/2021).
