Lihat ke Halaman Asli

Ibu

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengenangmu ibu bagai samudra lautan

Mengenangmu ibu bagai padang pasir yang terhampar

Mengenangmu ibu bagai langit diangkasa

Mengenangmuibu bagai setitik embun pagi

Ibu takkan pernah ku lupakan

Denyut nadimu selalu tercurahkan

Pengorbananmu seluas angkasa

Jasamu takkan pernah ku lupakan

Wahai ibu, kau adalah sugarku

Kau denyut nadiku

Kau adalah pujaan ku

Sampai kapanpun kau adalah darahku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline