Lihat ke Halaman Asli

Dipaksa Keyakinan...

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika tak ada lagi kesempatan,maka menyerah mungkin jalan yang pasti..
Menyerah bukan untuk memastikan kita kalah,tapi hanya memberi ruang sang waktu yang tak ingin kita berjuang..

Aku paham,menyerah jalan yang ku ambil sudah terfikirkan jauh sebelumnya..
Karena aku tau akan ada banyak cobaan yang menghadang..
Bukan karena aku tak sanggup,tapi aku hanya ingin anda tidak ikut larut dalam badai itu..

Ini hanyalah sebuah pembicaraan tentang keyakinan,dimana kita harus mengakui bahwa takdir dan waktu memang benar ada...

Dan kita akan dipaksa untuk memilih..

Berhenti untuk mencoba menutup mata dan memastikan semuanya akan berjalan lancar ketika pilihan sudah kita jatuhkan..

Tanpa pernah disesali lagi diwaktu datang,karena kita mempunyai ego untuk membantu meyakini..

Aku bukan lemah karena mundur,aku juga bukan pengecut yang akhirnya tak ingin berjuang,dan aku bukan pecundang yang tak mau mengakui ketangguhan sang lawan..

Tapi aku hanya berusaha untuk membiarkan anda selalu tersenyum dengan dunia anda..
Tanpa pernah meminta aku untuk merasakannya..

Karena keyakinan bukan bungkus plastik yang mudah tertembus..
Dan terkoyak karena lemahnya..

Realita dalam paradigma yang menyatakan takdir itu kejam,hanya khayalan orang2 yang tak punya kekuatan untuk yakin..
Yakin untuk memilih,yakin untuk berjalan..

Karena sesungguhnya keyakinan landasan berpacu untuk membuka pintu selanjutnya..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline