Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Teori Belajar Anak SD

Diperbarui: 14 November 2021   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa sih teori belajar  itu ?

Teori belajar merupakan suatu tata cara pengaplikasian kegiatan belajar antara guru dan muridnya. sebagai seorang guru perlu menguasai teori belajar agar guru memiliki dasar-dasar yang luas dalam mendidik sehingga muridnya bisa semangat dan bertambah baik dalam belajarnya. Dan sebagai seorang guru kita juga harus bisa membedakan cara kerja otak anak SD. Ada berbagai macam teori belajar yang dapat digunakan yaitu seperti teori kognitif, teori behavioristik, konstruktif, dan humanistik. dari keempat teori tersebut kita harus menggunakan teori yang tepat untuk dijadikan proses belajar yang baik.

Kenyamanan proses dalam belajar merupakan salah satu pendorong bagi anak untuk mau belajar, nah bagaimana cara kita membuat anak nyaman dengan sistem belajar yang kita aplikasikan ?

Pertanyaan ini juga melibatkan kembali apa teori di aplikasikan seorang guru terhadap muridnya contoh : Putri menyukai pelajaran Bahasa Indonesia sedangkan Alfi menyukai pelajaran matematika, dari sini dapat dilihat bahwa kemampuan berpikir seorang anak itu berbeda beda jadi guru harus bisa mengenal karakter dari setiap anak sebelum mengaplikasikan jenis teori yang ingi diaplikasikan.

Berbicara tentang kenyamanan dalam belajar di era seperti saat ini sangat disayangkan ketika melihat anak SD belajar online, jadi mau tidak mau sebagai seorang guru harus bisa menyesuaikan bagaimana seorang anak bisa belajar.

Misalnya, dengan mengaplikasikan kegiatan belajar mengajar  kepada murid secara online yaitu dengan memberikan suatu pembelajaran dalam bentuk video animasi, mungkin ada pertanyaan "kenapa menggunakan animasi" karena usia anak SD mayoritas menyukai animasi maka dari kita juga harus bisa menyesuaikan dengan apa yang anak mau,  kemudian dilihat cara kerja dari setiap anak dan memberikan reward kepada anak yang unggul. Nah dengan sistem seperti ini dapat diketahui berapa persen anak bisa menangkap suatu pembelajaran dalam sistem online.

Pernyataan  diatas merupakan salah satu  sistem pembelajaran yang menggunakan teori humanistik dimana kelebihan dari  teori ini adalah memfokuskan agar murid merasa senang dalam belajar sehingga dapat terjadi perubahan terhadap pola pikir seorang anak, adapun kekurangan dari teori ini yaitu salah satunya murid yang tidak mau mengerti akan potensi dirinya maka murid itu akan tertinggal dalam proses belajar mengajar.

Ada berbagai macam cara supaya murid menjadi senang saat belajar misalnya memberikan apresiasi tinggi seperti memberi hadiah ketika murid mengikuti proses belajar dengan baik agar murid bisa lebih tertarik lagi sengan apa yang kita sampaikan sebagai seorang guru, kemudian contoh lain seperti memberikan suatu praktik atau kegiatan belajar yang lebih menarik seperti belajar sambil bernyanyi, belajar sambil bermain, belajar sambil liburan dan lainnya supaya murid tidak bosan dengan materi yang selalu kita berikan

Nah apakah kita hanya dapat menggunakan teori humanistik saja terhadap anak SD ?

Jawabannya adalah tidak, kita juga bisa menggunakan teori behavioristic, kognitif, dan konstruktif alangkah lebih baik lagi kalau kita sebagai seorang guru bisa memilah teori yang tepat untuk dijadikan awal dari proses pembalajaran, jika kita menggunakan teori yang tepat maka murid akan lebih nyaman ketika belajar dan yang paling penting kita juga harus bisa membedakan proses kerja otak anak SD, SMP, SMA.  

Seorang murid berhak bahagia, seorang murid berhak berpendapat dan seorang murid berhak menyukai salah satu dari mata pelajaran   




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline