Lihat ke Halaman Asli

Putri Rahma Yanti

Mahasiswa Universitas Andalas

Musyawarah dan Gotong Royong dalam Adat Minangkabau

Diperbarui: 2 Juni 2021   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia memilki ribuan budaya yang patut kita lestarikan agar tidak punah. Setiap daerah di Indonesia memilki budayanya masing-masing. Selain itu, jenis kebudayaannya juga bermacam jenisnya, mulai dari senjata, lagu, tarian, rumah adat, bahasa, bahkan tradisi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

Di Sumatera Barat, tradisi dan kebudayaannya banyak diambil dari alam, seperti pepatah Minang yang berbunyi " Alam Takambang Jadi Guru". Selain itu, adat dan kebiasaan masyarakat Minang selalu melibatkan gotong-royong, musyawarah, dan mufakat. Misalnya adat kebudayaan dari Kabupaten Padang Pariaman yaitu Bajalan Malam, Manta Kampie Siriah, Baundi, Alek Nagari, Batagak Gala, Tagak Kudo-Kudo, Batajau, Julo-Julo Tukang, Bakonsi/Kasawah, Maacah Batu, dan Membantai.

Semua tradisi yang disebutkan tersebut selalu dilakukan dengan musyawarah dan gotong-royong. Kita ambil contoh misalnya Julo-Julo Tukang. Julo-Julo atau dalam Bahasa Indonesia bisa kita sebut semacam arisan atau menabung. Hal yang ditabung dapat berupa uang, emas, beras, perlengakapan rumah tangga serta jasa. Hasil dari kegiatan julo-julo ini digunakan untuk saling membantu yang kekurangan. Misal Julo-Julo Tukang/Tani, masyarakat atau anggota Julo-Julo saling membantu dalam menggarap lahan mereka. Hal ini menjadi strategi untuk memenuhi kebutuhannya karena ketidakmampuan untuk membayar upah dalam menggarap sawah. Bisa juga kita sebut barter jasa. Jika seseorang yang memiliki lahan dibantu oleh orang lain, maka orang tersebut juga harus turut membantu dalam penggarapan lahan orang yang membatunya tadi.

Contoh tradisi dalam bentuk musyawarah mufakat yaitu tradisi yang dilakukan sebelum menggelar acara pernikahan yaitu duduk mamak. Duduk mamak adalah berkumpulnya keluarga besar untuk musyawarah dan berdiskusi mengenai apa-apa yang harus dipersiapkan dan mencari hari yang bagus untuk menggelar acara.

Setiap daerah di Minangkabau memiliki tradisinya masing-masing, tapi adat istiadatnya masih mirip satu sama lain. Dan masih banyak lagi adat tradisi dari Minangkabau yang maish belum disebutkan.

Sebagai kaum muda, hendaknya kita menjaga adat dan tradisi kita agar tidak hilang begitu saja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline