Konsep diri adalah cerminan bagaimana seseorang melihat, memahami, dan menilai dirinya sendiri. Menurut Hurlock, konsep diri terbentuk dari interaksi seseorang dengan lingkungan, termasuk keluarga, teman, dan masyarakat. Konsep ini sangat berpengaruh pada cara seseorang berpikir, bersikap, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pandangan Hurlock, terdapat dua jenis konsep diri:
* Konsep Diri Positif: Ditandai dengan keyakinan diri, kemampuan mengelola emosi, dan sikap terbuka terhadap kritik.
* Konsep Diri Negatif: Ditandai dengan perasaan rendah diri, sulit menerima masukan, dan cenderung pesimis dalam menghadapi tantangan.
Untuk memahami bagaimana konsep diri positif terbentuk, saya mewawancarai Hasna, seorang siswa kelas 10 di MAN 2 Kota Tangerang. Hasna adalah contoh nyata bagaimana seseorang dapat membangun konsep diri yang sehat melalui dukungan keluarga, lingkungan positif, dan kemauan untuk berkembang.
Pandangan tentang Konsep Diri
Menurut Hasna, konsep diri adalah cara seseorang mengenali dirinya sendiri, baik dari segi kekuatan maupun kelemahan. "Kalau kita tidak mengenal diri sendiri, bagaimana kita bisa berkembang? Konsep diri itu penting untuk memahami siapa kita dan apa yang bisa kita capai," ujarnya.
Mengelola Emosi saat Menghadapi Konflik
Dalam kehidupan sehari-hari, Hasna menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengelola emosi. Ketika menghadapi masalah, ia memilih untuk diam dan merenung sebelum bereaksi. "Saya lebih suka berpikir dulu sebelum bertindak, karena kalau terlalu emosional, biasanya justru makin rumit," jelasnya. Meski kadang merasa sedih hingga menangis, ia percaya bahwa hal tersebut membantunya melepaskan tekanan dan kembali berpikir jernih.
Menyikapi Kritik sebagai Alat Belajar