Lihat ke Halaman Asli

Giawul

Sarjana S1

Banten: Sejarah dan Kebudayaan

Diperbarui: 2 Juni 2022   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                   Kata budaya berasal dari kata Sanskerta buddhayah , yaitu bentuk jamak dari kata budhi yang berati budi atau akal (Effendhie, 1999:1-6). Sementara itu pakar Antropologi menggunakan istilah kebudyaan dengan dua cara, yakni dalam pengertian umum dan dalam pengertian khusus. Penggunaan kata kebudayaan dalam pengertian umum untuk menunjukan apa saja yang diperoleh manusia dengan belajar dan pengembangannya dalam pengetahuan, klembagaan, kebiasaan, keterampilan dan sebagainya. Adapun dalam pengertian khusus istilah kebudayaan di gunakan untuk menunjukan bentuk kehidupan secara total dari anggota-anggota suatu kelompok atau komunitas tertentu, misalnya suku Badui, masyarakat kota, dan masyarakat desa. Berbagai aktivitas manusia pada masa lampau selalu akan meninggalkan jejak, reliq (relique), atau vertigum. Jejak-jejak itu dapat berupa jejak immaterial seperti lmbaga-lembaga sosial, kepercayaan, norma-norma, dan tradisi. Jejak-jejak itu juga dapat berupa jejak material, yakni jejak dari aktivitas manusia yang terkadang sampai sekarang masih berfungi sebagai masjid, candi, monumen, patung, senjata, dan pakaian. Jejak material terdapat juga dalam bentuk tulisan yang mengandung serangkaian informasi lewat media bahasa. Melalui jejak-jejak itulah dapat diketahui perkembangannya dan perubahan suatu masyarakat dan kebudayaannya. Jejak-jejak itulah yang di sebut sumber-sumber sejarah (Effendhie, 1999:7-11). 

               Provinsi Banten merupakan wilayah paling Barat di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini pernah menjadi bagian dari Jawa Barat akan tetapi pada tahun 2000 terjadi adanya pemerkaran wilayah, dengan keputusan undang-undang nomer 23 tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di kota Serang. 

                                                                                                               (Peta Provinsi Banten) 

                penduduk asli Banten berbicara menggunakan dialek turunan dari bahasa Sunda Kuno. Dialek tersebut dikelompokan sebagai bahasa kasar dalam bahasa sunda moderen. Kebudayaan Banten semakin berkembang setelah adanya pengaruh dari kebudayaan luar. India merupakan negara yang membawa ajaran baru berupa hindu dan buddha. Tidak hanya dalam bidang agama saja, tetapi India juga memberikan dampak pada bidang sosial dan pemerintahan bagi Banten. Pengaruh ini dapat dilihat bahwa terdapat kerajaan Banten Girang yang berdiri sekitar abad ke-10 sampai dengan ke-16. Kemudian setelah abad ke-16 agama hindu dan buddha ini tergantikan dengan masuknya pengaruh Islamisasi, yang kemudian mendirikan kerajaan di sekitar Teluk Banten. Pusat kotanya dikenal dengan sebutan Surosowan yang kini disebut dengan sebutan Banten Lama. Pada masa pemerintahan Maulana Hasanudin keraton Surosowan dibangun. kerajaan Islam Banten berlangsung dari abad ke-16 sampai dengan abad ke-19 (http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbanten. diakses pada tanggal 02 Juni 2022). 

Kesultanan Banten mengalami kemunduran setelah masuknya pengaruh VOC (Vereniging Oost-Indie Compagnie) yang merupakan sebuah perkumpulan dagang Belanda di Indonesia pada tahun 1602 sampai dengan 1799 dab penjajahan kolonial Belanda. Belanda yang pada saat itu menghancurkan pusat kota kesultanan dan memindahkan pusat pemerintahan ke Serang. Kemudian pada tahun 1942 Banten dikuasai oleh Jepang, yang mana pada saat itu Jepang mulai mengusai Indonesia dari tangan Belanda. Banten telah mengalami proses perjalanan sejarah dan kebudayaan yang panjang. (http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbanten. diakses pada tanggal 02 Juni 2022).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline