Lihat ke Halaman Asli

Persiapkan Diri Selama Berada di Kampung Walau Dapat Tiket Mudik Gratis

Diperbarui: 16 April 2023   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Akhir-akhir ini kita mendengar maraknya pemeritah memberikan fasilitas mudik gratis, bahkan tahun ini pemerintahan Kota Cilegon tempat saya tinggal mengadakan mudik gratis ke Pulau Sumatra. Tahun lalu hanya ke pulau Jawa, bahkan saya sempat berkomentar di status wali Kota Cilegon untuk diadakan mudik ke pulau Sumatra dan Alhamdulillah tahun ini sudah diadakan.

Namun, ada yang perlu kita perhatikan selain menikmati fasilitas yang diberikan oleh pemerintah.

Sebagai orang yang sering mudik ke kampung halaman sejak kecil, saya merasakan bagaimana orangtua saya sejak dahulu mengeluarkan banyak uang bukan hanya untuk ongkos, pengeluaran itu dimulai juga saat makan di jalan apalagi jika memilki anak kecil. Mungkin kita bisa membawa bekal, tapi keadaan di jalan juga harus diperhatikan, yang mana mabuk perjalanan juga mengganggu dan biasanya bekal tidak akan dimakan karena lebih enak merasakan makanan hangat di tempat pemberhentian bus atau terminal bus.

Membawa termos air panas juga diperlukan, mengingat harga pop mie, kopi, maupun teh di jalan bisa berkali-kali lipat.

Obat-obatan juga harus dibawa ya, agar tidak merepotkan pemudik lain saat diperjalanan.

Selain persiapan dana selama perjalanan hingga sampai kampung halaman, kita juga harus memikirkan dan me-management keuangan saat berada di sana.

Kita harus menyadari tujuan kita pulang ke kampung untuk apa?

Jangan sampai uang untuk belanja keperluan kita selama satu bulan justru habis untuk berfoya-foya di kampung halaman.

Memberi angpau kepada sanak sodara juga harus kita perhitungkan, karena kita masih harus bernapas setelah lebaran sampai gajian nantinya. Sudah banyak kejadian setelah pulang dari kampung halaman malah terikat dengan pinjaman koperasi/rentenir/pinjol yang memberatkan kita sehari-hari di kedepannya.

Mudik adalah tradisi bukan kewajiban, jika tidak datang di hari lebaran kita bisa datang di hari lainnya dengan budget yang cukup pastinya.

Atau jika keadaan memaksa kita untuk mudik dan ada fasilitas gratis dari pemerintah, maka manfaatkan apa yang bisa kita nikmati selama itu tidak menjadi pemberat kita menjalani kehidupan setelah lebaran nantinya.

Selamat mudik teman-teman semuanya, tetap jaga kesehatan jiwa, pikiran, tubuh, dan dompet kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline