Lihat ke Halaman Asli

Melatih Sensorik Motorik Anak dengan Rutinitas Membaca Buku

Diperbarui: 12 Juli 2022   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

stocksyunited.com

Sutema : Rutinitas Membaca Buku Bersama Anak Dan Berbagai Manfaatnya.

Sebagai seorang guru les privat, saya selalu menyarankan para orangtua tentang berapa pentingnya rutinitas membaca buku bersama anak.

Anak-anak memiliki ingatan yang baik akan kedekatan dirinya dengan orangtua, hal ini yang menjadi salah satu bagian terpenting para orangtua memahami bagaimana anak merasa di perhatikan, dibentuk dengan hal-hal positif yang dilakukan saat kita sebagai orangtua mengajak anak membaca buku.

Dengan membaca buku bersama anak, kedekatan secara fisik dan jiwa akan terbentuk positif, misalnya : Anak-anak bisa bertanya hal-hal yang mereka tidak tahu kepada orangtuanya, hingga saat mereka menginjak masa remaja ataupun dewasa mereka akan mempercayai orangtua untuk mendengarkan cerita mereka, atau meminta pendapat kepada orangtua mereka.

Buku bacaan anak memiliki berbagai unsur positif, seperti buku bacaan dongeng, fabel, maupun cerita fantasi anak pasti memiliki pesan moral dan edukasi yang tentu saja membuat anak-anak sudah tahu tentang hal-hal positif maupun hal-hal baik yang bisa dia lakukan setiap hari. 

Tentunya, sensorik motorik anak saat membaca buku dengan gambar menarik juga akan diasah terus menerus sehingga mereka mudah untuk mengingat apa yang mereka baca dan mereka lihat dalam buku tersebut.

Mungkin ada yang belum memahami apa itu kemampuan sensorik dan motorik anak.

Kemampuan sensorik adalah kemampuan seorang anak dalam menggunakan indera yang ada pada tubuhnya. Selanjutnya, mereka memakai data masukan dari indera tersebut sebagai sarana untuk melakukan penafsiran terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.

Terdapat 7 indera yang menjadi pengembangan sistem syaraf pada tubuh manusia, yakni:

-Taste, yaitu stimulasi yang berhubungan dengan rangsangan pada indera pengecap dengan memperkenalkan rasa.
-Taktil, yaitu stimulasi yang berhubungan dengan indera peraba, yang dapat dilakukan melalui sentuhan dan tekanan.
-Pendengaran, yaitu stimulasi auditori yang berhubungan dengan rangsangan pada indera pendengaran.
-Penglihatan, yaitu stimulasi visual yang berhubungan dengan rangsangan pada indera penglihatan.
-Penciuman, yaitu stimulasi olfaktori berhubungan dengan rangsangan pada penciuman dengan memberikan aroma wewangian.
-Proprioception, yaitu stimulasi -propioseptif yang berhubungan dengan rangsangan pada persendian tubuh dengan menggerak-gerakan otot bayi secara perlahan.
-Vestibular yaitu stimulasi vestibular yang berhubungan dengan rangsangan pada keseimbangan tubuh. Stimulasi ini dapat dilakukan dengan memberi rangsangan dengan melakukan ayunan lembut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline