Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Antara Komunikasi dan Kebudayaan

Diperbarui: 4 April 2017   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelum saya menjelaskan hubungan di antar keduanya pertama saya akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian antara komunikasi dan kebudayaan. Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi juga dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Sedangkan kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan,seni,susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.

Budaya dan komunikasi memiliki hubungan timbal balik. Budaya mempengaruhi komunikasi dan sebaliknya komunikasi mempengaruhi budaya. Hubungan timbal balik antara komunikasi dan budaya penting untuk dipahami karena dengan budayalah orang-orang dapat belajar berkomunikasi. Kemiripan budaya dalam persepsi akan memungkinkan pemberian makna yang cenderung mirip pula terhadap suatu realitas sosial atau peristiwa tertentu. Sebagaimana kita memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda maka dengan sendirinya akan mempengaruhi cara dan praktek berkomunikasi kita, banyak aspek/ unsur dari budaya yang dapat mempengaruhi perilaku komunikasi seseorang. Pengaruh tersebut muncul melalui suatu proses persepsi dan pemakna suatu realitas.

Dalam sebuah kebudayan terkandung sebuah makna yang ingin disampaikan kepada masyarakat, dimana sebuah kebudayaan pasti menggambarkan identitas/ciri dari sebuah tempat/pemilik kebudayaan tersebut. Peran komunikasi sangat dibutuhkan untuk tetap menjaga kelestarian dan untuk memperkenalkan sebuah kebudayaan tertentu ke ranah yang lebih luas. Banyak kebudayaan yang tidak dikenal atau tidak di ketahui oleh masyarakat luas di karenakan kurangnya pengenalan atau komunikasi terhadap daerah luar, yang menyebabkan sebauh kebudayaan tidak kenal. Hal ini banyak menyebabkan sebuah kebudayaan cepat hilang/punah yang tergerus oleh kebudayaan-kebudayaan baru yang lebih komunikatif dan mudah dipahami. Jadi hubungan antara kebudayaan dan komunikasi sudah sangat jelas terlihat, di dalam sebauh kebudayaan pun juga terkandung sebuah makna yang ingin disampaikan, dan komunikasi itu sendiri membantu mengenalkan kebudayaan itu ke ranah yang lebih luas untuk dikenal masyarakat luas.

Contoh kasusnya:
Seorang mahasiswa yang berasal dari suku batak yang namanya butet berbincang-bincang dengan lilis yang asli dari orang sunda. Dialek yang terdengar baik dari butet maupun lilis tersebut mencerminkan identitas budaya masing-masing. Dari dialek batak yang disampaikan oleh butet setidaknya memberi gambaran bahwa ia adalah seorang anggota dari komunitas budaya batak, begitupun dengan lilis yang asalnya dari orang sunda.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline