Lihat ke Halaman Asli

Kucingku Sayang Kucingku Malang

Diperbarui: 29 September 2021   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada bulan Agustus 2017, saya menemukan anak kucing yang berusia 2 minggu kondisi dia sangat malang dia jatuh dari atas genteng dan tertindih kardus. akhirnya saya memutuskan untuk merawat dia karena dia sangat kecil dan belum bisa mencari makan sendiri, kucing ini saya beri nama " GEMBUL " karena dia sangat gendut dan seiring berjalannya waktu gembul tumbuh menjadi kucing dewasa. gembul ini kucing yang sangat nakal dia suka memecahkan barang di dalam kamar saya dan tempat favorit dia tidur adalah diatas lemari baju.          

Hingga  suatu hari gembul hilang dia tidak pulang selama tiga hari, saya mencarinya dari ke penjual makanan hingga kepasar tapi tidak menemukan dia, dalam hati saya berkata " mbul kamu dimana, kamu makan apa nak kalau kamu hidup di jalan "  tapi pada hari ke tiga gembul pulang dalam kondisi lemas dan badannya sudah mulai kuning di dalam benakku " ya Tuhan apa yang terjadi kepada mbul, kenapa badan dia pada kuning dan juga lemas " dan keesokan harinya saya memustuskan membawa gembul ke dokter hewan.

Dan sesampainya saya di dokter hewan saya duduk menunggu untuk di panggil, dan tibalah saya di panggil dokter .

" atas nama natalie dengan kucing gembul " 

 " selamat siang dok, saya ingin bertanya. kenapa kucing saya badannya kuning dan juga lemas " 

dan dokter pun menanyakan 

" apa ada hal lain selain ini bu? atau pipisnya juga kuning pekat "(  karena seingat saya gembul belum pipis dari semalam jadi bagaimana saya bisa tahu kalau pipisnya gembul berwarna kuning pekat. )

" gembul belum pipis dari semalam dok dan dia juga tidak mau makan sama sekali "

Dan dokterpun memnyarankan untuk gembul di bawa ke dokter hewan lainnya karena takutnya gembul terkena virus, karena di dokter hewan itu tidak ada ruangan untuk kucing yang terkena virus. akhirnya saya pulang dengan rasa sedih karena mbul tidak bisa ditangani dengan cepat, lalu keesokan harinya saya membawa kembali mbul ke dokter hewan lainnya. dan di periksalah gembul 

" sudah berapa lama mbul sakit seperti ini? "

" semenjak dia hilang dan dari kemarin dia sudah seperti ini dok. "

" saya mohon izin bu, jika ibu berkenan apakah mbul boleh di ambil darah untuk memastikan dia sakit apa dan di perut mbul juga ada benjolan "

" lakukanlah dok jika itu yang terbaik buat mbul "

" baik bu, kami akan ambil darah mbul ya "

" ok dok "

Setelah 1 jam saya menunggu akhirnya hasil tes darah mbul keluar, dan dokter memanggil saya untuk masuk ke dalam dan menjelaskan kepada saya.

" saya mohon maaf atas ini semua karena hasil darah mbul sangat tidak baik "

" tolong beritahu saya... apa yang terjadi kepadanya? "

" jadi menurut hasil pemeriksaan darah mbul mengidap penyakit infeksi Liver akut, mungkin selama dia hilang dia tertular dengan kucing lain " 

" apa bisa di selamatkan dok? "

" untuk dia sembuh saya tidak bisa menjamin, tapi selama dia hidup dia harus meminum obat seumur hidup " 

dalam hati saya menangis tapi saya tidak mau gembul melihat saya menangis saya harus tetap kuat  dengan ini semua 

" lalu benjolan di perut itu apa dok? "

" kemungkinan besar itu TUMOR tapi untuk hasil lebih lanjut dia harus di rontgen, tapi kami tidak bisa melakukan hari ini dan apakah gembul mau dirawat disini selama beberapa hari untuk kita pantau dan mendapat penanganan insentif? "

" lakukan yang terbaik untuknya dok. jika memang dia harus di rawat inap disini rawat sajalah dok "

" baik saya akan siapkan kandang dan juga ruangan untuk gembul "

dan sebelum pulang saya naik ke atas untuk melihat gembul yang sudah benar-benar lemas 

" mbul, aku pulang dulu ya kamu harus kuat dan harus sehat seperti dulu lagi. besok aku balik lagi buat jenguk kamu "

Dan setelah gembul di rawat empat hari di dokter hewan tibalah saat-saat yang saya takutkan dan saya tidak harapkan terjadi. jam menunjukan pukul 12.00 siang dan tiba-tiba handphone saya berdering.

" kringgggg... kriiiiiinnngggg.. krinnnnnggg "

" selamat siang kami dari dokter hewan mau mengabarkan bahwa kucing gembul tidak bisa kami selamatkan. dan dia meninggal pukul 11.50 "

" YA TUHAN.... "

" jenazah kucingnya sudah kami bungkus dan mau di jemput jam berapa? "

" saya kesana sekarang "

" baik, terima kasih sekali lagi kami mohon maaf dan turut berduka cita "

" ok. terima kasih!!


                    Lalu saya menuju dokter hewan untuk menjemput gembul dan tiba-tiba saja awan yang tadinya cerah berubah menjadi mendung seekan merasakan kesedihan yang aku rasakan. dan sampailah saya di sana dan dokter menghampiri saya

" saya minta maaf dan turut berduka cita bu, atas meninggalnya gembul "

" tidak apa-apa dok, dokter sudah memberikan yang terbaik but gembul,. terima kasih dok!! " 

" sama-sama bu. "

" AAAAAAAAA,,,, GEMBULLLLLL KENAPA KAMU HARU PERGI MENINGGALKAN AKU!!! APA KAMU SUDAH TIDAK SAYANG DENGANKU APA KAMU TIDAK RINDU PULANG KERUMAH UNTUK BERANTAKIN KAMARKU LAGI. KENAPA SEMUA INI TERJADI  TUHAN!! AKU BELUM SIAP KEHILANGAN GEMBUL AKU INGIN DIA HIDUP LEBIH LAMA LAGI BERSAMAKU. KENAPA KAMU MENGAMBIL GEMBUL DARIKU TUHAN DISAAT AKU BENAR-BENAR SAYANG DENGANNYA " 

Hingga malam hari saya belum rela untuk menguburkan gembul tapi saya tidak mau egois gembul sudah bahagia dan sudah tidak merasakaan sakit dan saat pemakaman gembul pun masih hujan saya mengubur gembul dengan hujan-hujanan dan sambil menangis sungguh rasanya sakit dan berat sekali kehilangan gembul kucing yang selama ini saya rawat hampir 2 tahun kini sudah di panggil Tuhan. Rest In Love Gembul I Miss You 

( Since : AGUSTUS 2017 - FEBRUARI 2019 )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline