Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Pesantren Tradisional Prespektif Filsafat Esensialisme

Diperbarui: 2 Januari 2022   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS) Pasal 1 No. 20 tahun 2003, secara lebih rinci menyebutkan bahwa pendidikan ialah upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses 2 pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU SISDIKNAS Pasal 1 No. 20 Tahun 2003). Jadi intinya, pendidikan itu untuk kepentingan pembangunan sosial kea rah yang positif bukan diuntukkan bagi diri sendiri.

Pondok Pesantren tradisional, merupakan lembaga pendidikan islam di Indonesia yang proses pengajarannya masih menggunakan cara -- cara tradisional. Banyak sekali gugatan yang di didapat saat proses pendidikan salah satunya yaitu menyempitnya cakupan orientasi kurikulum (Yasmadi,2005). 

Dan bisa dibilang mtode pembelajarannya relative teosentri dan kurang berorientasi pada pendidikan keduniawian (Mujamil Qomar, 2009). proses belajar mengajarnya juga sangat membosankan, tidak kreatif -- inovatif. Dari semua gugatan tersebut tidak boleh hanya dijelaskan dengan menggunakan dalil naql tetapi juga harus dijelaskan dengan dalil -- dali universal agar dapat diterima oleh semua pihak.

Dari semua situasi yang tertera, penulis berkeinginan untuk megadakan sebuah kajian tentang bagaimana proses sebenarnya  pendidikan yang dilakukan di lingkungan pesantren, apakah proses tersebut berjalan sesuai dengan pendidikan agama islam, mampukah corak pendidikan tradisional melahirkan generasi -- generasi yang sebagaimana yang diharapkan di UUD 1945, maka kajian intin diberi judul " PENDIDIKAN PESANTREN TRADISIONAL PERSPEKTIF FILSAFAT ESENSIALISME"

PEMBAHASAN

Selaku lembaga pembelajaran Islam tertua di Indonesia, pesantren sudah membagikan donasi besar dalam membentuk warga yang mempunyai komposisi intelektual dan spiritual yang balance. Pesantren lahir semenjak ratusan tahun kemudian serta jadi bagian mendalam dari sistem kehidupan sebagian besar rakyat indonesia. Sebab itu, normal saja Cak Nur menyebut pesantren selaku artefak peradaban Indonesia.

Dari dini tercipta, pesantren bukan cuma menekankan misi pembelajaran, tetapi pula misi sosial serta penyiaran keagamaan. Mastuhu, memberi tahu kalau mulanya pesantren berjuang melawan agama dan keyakinan yang serba Tuhan serta takhayyul, tampak dengan bawa misi agama tauhid (Mastuhu,1994). Pesantren berjuang menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Tidak hanya dari itu, terkadang pesantren pula mengalami serbuan penguasa yang merasa tersaingi kewibawaannya (Mujamil Qomar, 2009).

Pertumbuhan berikutnya pesantren berhadapan dengan era penjajahan Belanda. Ribuan santri berdemonstrasi menghadiri penjara, setelah itu membangkitkan dunia pesantren buat mengawali gerakan dasar tanah menentang Jepang.

Dari cermin mata Jepang, aksi demontrasi tersebut bukan saja tidak menguntungkan namun pula kesalahan parah paling utama dalam upaya rekrutmen kekuatan militer melawan tentara sekutu. KH. Hasyim Asy' ari kesimpulannya dibebaskan dari jeruji besi. Sejak itu, Jepang tidak sempat mengusik kiai serta pesantren. Apalagi bagi Selo Sumarjan, selaku upaya menjalakan simpati kalangan muslimin di Indonesia, preferensi diberikan kepada pemimpin Islam. Misalnya, dibentuknya Kantor Urusan Agama Indonesia, Masyumi serta Hizbullah.

Sehabis hadapi masa- masa susah akibat penjajahan, pesantren kesimpulannya merambah masa baru ialah kemerdekaan. Pesantren dikira tidak lagi sanggup mengalami tantangan pembangunan di abad sains serta teknologi.Walaupun begitu atensi warga guna menitipkan anaknya ke pesantren sama sekali tidak menurun apalagi relatif bertambah (Mastuhu,1994). Memperhitungkan kalau kenaikan kuantitas ini tidak linear dengan kualitasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline