Lihat ke Halaman Asli

Putri PuspitaSari

Mahasiswa STKIP PGRI TRENGGALEK

Prinsipp Percakapan dalam Ilmu Pragmatik

Diperbarui: 16 April 2023   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

          Manusia pasti berinteraksi dengan sesamanya. Dalam interaksi itu diperlukan adanya sarana komunikasi, yaitu penggunaan bahasa dan seperangkat alat ucap. Salah satu bentuk interaksi adalah dengan melakukan percakapan. Pengertian percakapan adalah interaksi oral dengan bertatap muka antara dua partisipan atau lebih serta lebih dari sekedar bertukar informasi (Samsuri, 1995:3). Sebuah percakapan yang terjadi sangat ditentukan oleh konteks pelaku (penutur dan lawan tutur) usia, jenis kelamin, tempat terjadinya percakapan dan sebagainya. Dalam percakapan inilah ilmu pragmatik diterapkan.

          Pragmatik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari makna bahasa dalam konteks penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Pragmatik meneliti bagaimana bahasa digunakan dalam interaksi sosial, baik itu dalam percakapan tatap muka, komunikasi daring, atau dalam bentuk tulisan. Salah satu konsep penting dalam ilmu pragmatik adalah prinsip percakapan atau Cooperative Principle, yang mengatur cara berkomunikasi antara individu dalam sebuah interaksi.

          Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam artikel ini sebagai berikut: bagaimana prinsip-prinsip pemakaian bahasa yang diterapkan dalam pendekatan pragmatik dan tujuan yang ingin dicapai penulis dalam artikel ini yaitu untuk mengetahui gambaran mengenai penerapan prinsip pemakaian bahasa dalam pendekatan pragmatik. Manfaat yang dapat diperoleh melalui artikel ini antara lain: dapat mengetahui bagaimana penerapan prinsip-prinsip dalam pragmatik pada kehidupan sehari-hari dan penggunaannya dalam bahasa Indonesia.

Pembahasan 

          Prinsip percakapan atau Cooperative Principle merupakan konsep yang dikemukakan oleh seorang ahli linguistik bernama Paul Grice pada tahun 1975. Konsep ini menyatakan bahwa setiap orang yang terlibat dalam sebuah percakapan harus mematuhi prinsip-prinsip tertentu untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien.

          Dalam perkembangannya, konsep prinsip percakapan ini telah dikembangkan oleh para ahli linguistik lainnya, seperti Herbert H. Clark dan Deborah Tannen. Prinsip percakapan menjadi penting dalam ilmu pragmatik karena bahasa yang digunakan dalam percakapan memiliki makna yang lebih luas daripada arti kata-kata yang tertera di kamus.

          Dalam hal ini, prinsip percakapan membantu individu untuk menginterpretasikan makna bahasa dengan lebih tepat dalam konteks yang sesuai. Oleh karena itu, pemahaman terhadap prinsip percakapan sangat penting dalam berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

          Prinsip-prinsip pemakaian bahasa yang diterapkan dalam pendekatan pragmatik, yaitu (1) penggunaan bahasa dengan memperhatikan prinsip-prinsip kerja sama, (2) penggunaan bahasa dengan memperhatikan prinsip-prinsip kesantunan, (3) penggunaan bahasa dengan memperhatikan aneka aspek situasi ujaran, dan (4) penggunaan bahasa dengan memperhatikan faktorfaktor penentu tindak komunikatif (Asrory, 2004).

A. Prinsip Kerja Sama dalam Pragmatik 

          Grice (1975) mengemukakan bahwa di dalam rangka melaksanakan prinsip kerja sama, setiap penutur harus mematuhi empat maksim percakapan, yakni (1) maksim kuantitas, (2) maksim kualitas, (3) maksim relevansi, dan (4) maksim pelaksanaan (dalam Wijana, 1996: 46 dan  Rustono, 1999: 54).

Penjelasan keempat maksim tersebut sebagai berikut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline