Lihat ke Halaman Asli

Aksi Nyata Topik 2 Konsep Dasar Prespektif Sosio Kultural dalam Pendidikan Indonesia

Diperbarui: 30 Oktober 2023   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah sebelumnya kita mempelajari tentang pengntar prespektif sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam pendidikan maka pada topik kali ini kita akan mempelajari tentang konsep dasar prespektif sosio kultural dalam pendidikan yaitu tentang sejauh mana Status Sosio Ekonomi (SES) dan Cultural-Historical Activity Theory (CHAT) mempengaruhi keberagaman peserta didik didalam kelas. Sama seperti sebelumnya pada topik ini juga menggunakan alur MERDEKA yaitu Mulai Dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan yang terakhir Aksi Nyata.

Pada bagian 'Mulai Dari Diri' sebelum memulai pembelajaran pada topik ini hal yang saya pikirkan adalah bahwa keberagaman sosial, budaya, ekonomi dan politik sangat mempengaruhi proses pembelajaran dikelas sehingga sebagai seorang guru kita harus mempertimbangkan keberagaman tersebut untuk membuat rancangan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik. Untuk dapat mempertimbangkan keberagaman didalam kelas maka diperlukan pemahaman yang mendalam tentang hal yang menyebabkan terjadinya keberagaman ini, hal ini lah yang nantinya akan kita bahas pada topik ini yaitu sejauh mana Status Sosio Ekonomi (SES) dan Cultural-Historical Activity Theory (CHAT) mempengaruhi keberagaman peserta didik didalam kelas.

Pada bagian 'Eksplorasi Konsep' ini saya mempelajari tentang konsep dasar prespektif sosio kultural dalam pendidikan Indonesia yaitu Status Sosio Ekonomi (SES) dan Cultural-Historical Activity Theory (CHAT) mempengaruhi keberagaman peserta didik didalam kelas. SES atau Status Sosial Ekonomi merupakan salah satu cara untuk mengelompokkan seseorang berdasarkan posisi sosial dan ekonominya didalam masyarakat. Adanya perbedaan antar kelompok SES sangat mempengaruhi pembentukan perkembangan individu dengan adanya perbedaan pola interaksi yang dimiliki setiap individu. Hal ini sangat penting dalam pendidikan karena dengan adanya perbedaan ini akan mempengaruhi cara pandang dan kebutuhan belajar setiap peserta didik. Cultural-Historical Activity Theory (CHAT) dapat digunakan untuk memahami bagaimana aktivitas manusia, budaya, dan pengembangan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan ekonomi yang dimiliki setiap individu.

Pada bagian 'Ruang Kolaborasi' ini saya dan rekan-rekan saya berdiskusi mengenai pengalaman sorang pendidik yang menjadi relawan mengajar ke daerah pedalaman melalui buku "Melawan Setan Bermata Runcing: Pengalaman Gerakan Pendidikan Sokola, hal 125-156", buku ini menceritakan perjuangan dan semangat seorang pendidik untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak di daerah pedalaman yang sering kali terhalang oleh berbagai faktor yakni sosial, budaya, ekonomi dan politik. Dari buku ini saya menyadari bahwa perbedaan sosiokultural yang dimiliki menyebabkan proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak dapat disamakan antara proses pembelajaran yang dilaksanakan di kota dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan di desa. Pelaksanaan pendidikan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan sekitar peserta didik.

Pada bagian 'Demonstrasi Kontekstual' ini salah satu kelompok melakukan presentasi terkait hasil diskusi yang telah meraka lakukan mengenai studi kasus yang telah ditelaah dan dianaisis bersama terkait perspektif sosiokultural yang mempengaruhi pendidikan pada penduduk desa Rimba yang tertera pada buku " Melawan Setan Bermata Runcing: Pengalaman Gerakan Pendidikan Sokola, hal 125-156" sedangkan saya dan teman-teman yang lain memberikan tanggapan serta berdiskusi terkait studi kasus yang sedang dibahas. Hal penting yang saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual ini adalah bagaimana faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik sangat mempengaruhi pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu seorang guru memiliki peranan penting dalam memilih strategi dalam proses belajar peserta didik dengan mempertimbangkan setiap faktornya.

Pada bagian 'Elaborasi Pemahaman' sejauh ini hal yang sudah saya pelajari adalah bahwa perbedaan sosiokultural yang dimiliki peserta didik dapat mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran didalam kelas. Hal baru yang saya pelajari dari konsep ini bahwa perbedaan sosiokultural yang dimiliki dapat disebabkan oleh perbedaan Status Sosio Ekonomi (SES) dan Cultural-Historical Activity Theory (CHAT). Selanjutnya saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang cara mengimplementasikan dan mempertimbangkan konsep-konsep ini dalam perancangan dan pelaksanaan strategi pembelajaran yang dapat mendukung keberagaman dalam proses pembelajaran.

Pada bagian 'Koneksi Antar Materi' saya mengetahui bahwa matakuliah prespektif sosiokultural ini terhubung/terkoneksi dengan mata kuliah lain pada program PPG Prajabatan ini seperti mata kuliah Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya, Pembelajaran Berdiferensiasi, Filosofi Pendidikan Indonesia dan Prinsip Pengajaran dan Asesmen agar dapat merancang dan menciptakan suatu pembelajaran yang mendukung keberagaman dalam proses pembelajaran.

  • Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya : Dalam pelaksanaan pembelajran tidak hanya dipengaruhi oleh faktor individu tetapi juga oleh faktor-faktor sosial dan budaya yang dimilikinya. Untuk itu memahami latar belakang dan karakter peserta didik yang salah satunya dari latar belakang sosial ekonomi yang dimiliki oleh peserta didik sangat penting dilakukan oleh seorang pendidik untuk dapat memberikan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik.
  • Pembelajaran Berdiferensiasi : Dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik diperlukannya pemahaman yang mendalam tentang faktor sosial dan ekonomi yang dimiliki peserta didik. Agar dalam proses pembelajaran guru dapat menciptakan pembelajaran yang dekat dengan peserta didik dan membebaskan peserta didik untuk mengekspresikan pemahamannya melalui produk yang dihasilkan peserta didik sesuai dengan latar belakang sosial ekonomi yang dimilikinya
  • Filosofi Pendidikan Indonesia : Pendidikan hendaknya dapat menuntun peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Dimana pendidikan ditujukan agar peserta didik dapat berkembang sesuai dengan lingkungan dan keadaan disekitar mereka akan tetapi tidak tertinggal oleh pengetahuan luar agar dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang mereka miliki tapi tidak melupakan nilai-nilai adat istiadat dan kebudayaan. Oleh karena itu pendidik harus dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan peserta didik agar terciptanya pendidikan yang relevan, adil dan berlandaskan pada nilai-nilai sosial dan budaya yang dimiliki peserta didik.
  • Prinsip Pengajaran dan Asesmen : Keterkaitan antara materi ini dengan mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen adalah seorang pendidik perlu memahami peran SES dalam perkembangan peserta didik untuk dapat mengimplementasikannya dalam perancangan pembelajaran dan asesmen yang tepat dan sesuai untuk dapat membantu mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik.

Dan yang terakhir bagian 'Aksi Nyata' dimana pada bagian ini saya merefleksi pemahaman saya selama mempelajari topik ini dan manfaat yang dapat saya ambil dari mempelajari topik ini adalah dengan mempelajari SES dan CHAT dapat membantu saya untuk dapat melihat dan mamahami bagaimana keberagamanan peserta didik didalam kelas dapat terbentuk dan bagaimana cara saya sebagai seorang guru dapat merancang pembelajaran yang relevan dan bermakna bagi setiap peserta didik dengan mempertimbangkan keberagaman tersebut. Selanjutnya saya menilai kesiapan saya saat ini dalam skala 1-10 adalah 8 karena bukan hal yang mudah untuk menjadi seorang guru, untuk menjadi guru yang baik kita tidak cukup hanya dengan mengetahui konsepnya saja akan tetapi diperlukan keterampilan untuk menerapkan dan mempraktekkan konsep-konsep tersebut agar dapat menciptakan suatu pembelajaran yang mendukung keberagaman peserta didik dalam proses pembelajaran. Dan yang harus saya persiapkan lebih lanjut untuk saat ini adalah dengan mengasah pengetahuan dan keterampilan saya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas dengan mengaplikasikan konsep-konsep yang telah saya pelajari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline