Lihat ke Halaman Asli

Silas Papare

Diperbarui: 29 November 2021   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebebasan hidup yang kita rasain saat ini khususnya daerah Papua adalah keberhasilan dari para pahlawan saat mengusir para penjajah. Bertahun-tahun bahkan ratusan tahun negeri tercinta ini dijajah oleh bangsa luar, namun atas kegigihan para pahlawan, mereka berhasil mengusir dan memerdekakan negeri tercinta ini yaitu Indonesia.


Salah satu pahlawan tersebut adalah Silas Papare. Ia lahir di Serui pada tanggal 18 Desember 1918. Tinggal bersama kedua orangtuanya yang bekerja sebagai petani di tanah Serui.


Saat menginjak usia 9 tahun, Silas disekolahkan oleh kedua orang tuanya, sekolahan tersebut bertempatan tidak jauh dari kediaman rumah Silas. Lulusan sekolahan tersebut menghasilkan buruh dan petani.


Setelah lulus Silas lebih memilih membantu kedua orangtuanya dibanding melanjutkan pendidikannya.


" Sudah setahun kamu membantu ibu nak di pertanian ini, mengapa kamu  tidak melanjutkan saja pendidikan mu?", Tanya ibu pada Silas.


" Aku tidak mau melihat ibu cape sendiri, ini cara bakti ku pada kedua orang tuaku bu", ucap Silas.


" Bukan kah lebih baik kamu mendengarkan nasihat ibu mu ini nak, ibu ingin kamu sukses dan membanggakan ibu dan ayah," ucap mamah.


Silas tertegun dan berpikir memang benar apa yang diucapkan ibunya toh itu juga demi kebaikan Silas sendiri.


Setelah mendengarkan nasihat dari ibunya Silas bekerja menjadi juru rawat di salah satu rumah sakit yang berada di Serui. Saat Silas berprofesi menjadi juru rawat saat itu pula Tanah Serui sedang dikuasai oleh Jepang.


Tidak lama Silas berprofesi menjadi juru rawat karena ia keluar dari kerjaan tersebut menjadi inteljen Belanda dengan misi  mengusir Jepang dari tanah Serui. Kerja Silas sangat terpakai oleh Belanda hingga ia diangkat menjadi Letnan.


Meskipun menjadi inteljen, Silas bukan berarti mengkhianati tanah air, ia hanya sekedar bekerja dan mempelajari apa yang akan direncanakan Belanda terhadap Indonesia, agar ia bisa menggagalkan rencana tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline