Lihat ke Halaman Asli

Citra Satelit untuk Memantau Kesehatan Tanaman

Diperbarui: 13 Juli 2024   01:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://ichef.bbci.co.uk/news/2048/cpsprodpb/14BE1/production/_89716948_sentinel2.jpg

Temen - temen pernah denger ga mengenai pemupukan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman atau pencemaran lingkungan akibat pemupukan berlebihan. Tau ga kenapa? Sama seperti manusia, tanaman pun perlu "suplemen" yaitu pupuk. Kita harus menakar kebutuhan/dosis pupuk yang diperlukan tanaman karena ini berkaitan dengan kesehatan tanaman. Gimana jadinya kalo ternyata tanaman udah cukup tapi suplemen itu terus ditambah, alhasil tidak terpakai dan terbuang sehingga mencemari lingkungan. 

Sebaliknya, gimana kalau tanaman kekurangan pupuk tentu berdampak pada kesehatannya, bukan? Sayangnya, untuk tahu kebutuhan tanaman ini ga gampang, butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit. Jadi, pakde dan budhe petani kadang terpaksa jadi cenayang, pake feeling untuk ngasih pupuk ke tanamannya.

Biar pakde dan budhe petani ga jadi cenayang lagi, yukk bantu mereka. Pernah denger kata satelit? yang ada di pikiran teman - teman apa sih? Jujur dulu pertama kali aku denger, kepikirannya satelit itu untuk telepon dan menayangkan siaran TV (emot nangis ga tuhh). Ternyata satelit tu ga cuma itu aja, ada banyak sekali satelit dengan berbagai macam fungsinya. Salah satunya satelit yang dapat digunakan untuk mengukur kesehatan tanaman. Satelit ini bisa temen -- temen manfaatkan di mana saja, kapan saja, siapa saja, dan GRATISS!! Contoh satelit yang bisa diakses tanpa bayar (gratis) yaitu sentinel dan landsat.

Tunggu.. tunggu.. kita pelan - pelan. Gambar yang di bawah ini merupakan contoh satelit.

Satelit ini dapat merekam pantulan cahaya dari objek di bumi yang kemudian diolah melalui aplikasi ataupun website sehingga terwujud sebuah gambar yang dapat diketahui kesehatan tanaman pada suatu wilayah. Satelit juga terus berotasi sehingga pemantauan bisa dilakukan secara kontinu. Beberapa contoh alat untuk memroses rekaman satelit ini yaitu ArcGIS, QGIS (aplikasi), dan Google Earth Engine (website), dsb. Jadi singkatnya, satelit ini dapat merekam objek (tanaman) kemudian diproses sehingga diketahui kesehatannya.

Sayangnya, hingga saat ini hasil pengolahan citra satelit belum presisi dengan kondisi kesehatan tanaman di lapangan apabila dilihat dari analisis nitrogen jaringan. Padahal manfaat dari satelit untuk tanaman ini banyak sekali, salah satunya dapat membantu para petani untuk menyesuaikan pemupukan dengan kebutuhan tanaman. Hal ini dapat menghemat pengeluaran dan menjaga kelestarian lingkungan. 

Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam untuk menemukan formula yang tepat dan berkorelasi tinggi dengan kondisi lapangan. Namun sebenarnya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melalui Dirgahayu (2016) telah berhasil melakukan penelitian untuk memantau fase pertumbuhan padi dengan citra satelit. Jadi, sebenarnya ada harapan dan menjadi PR buat kita untuk mengembangkan hal ini.

Juga sebenarnya tidak hanya kesehatan tanaman, citra satelit juga dapat dimanfaatkan untuk bidang diluar pertanian, seperti kehutanan, geologi, pertambangan, dsb. Satelit ini dapat digunakan untuk mengetahui tutupan lahan, perubahan garis pantai, sebaran mineral, endapan sedimen, polutan NO2, dan masih banyak lagi.

Tentu tidak semua bisa saya rangkum dalam satu artikel ini, semoga artikel ini bisa menjadi tahap pengenalan sehingga teman -- teman tertarik dan terpacu untuk belajar lebih jauh mengenai hal ini untuk memajukan pertanian kita. Salam dari genZ penggemar dunia tani. Byee

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline