Lihat ke Halaman Asli

Perubahan Media Pembelajaran Pada Masa Covid-19

Diperbarui: 6 Desember 2021   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PERUBAHAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19

Saat ini, seluruh dunia  mengalami pandemi atau serangan penyakit yang disebut covid-19, termasuk Indonesia saat ini mengalami pandemic covid-19. Pada awalnya wabah ini berasal dari wuhan china, dimana isu ini atau wabah ini berasal dari hewan dan menular kepada manusia. Wabah ini masuk Indonesia pada tahun 2019 hingga sekarang. Pandemi ini melanda seluruh Indonesia dan berdampak pada semua sektor, mulai dari sektor ekonomi, politik, serta pendidikan. Pandemi covid-19 ini mengakibatkan proses pendidikan khususnya pembelajaran menjadi tidak seperti kurikulum biasanya,pemerintah dituntut untuk merubah kurikulum pembelajaran secara instan atau dalam waktu yang singkat.

Pendidikan merupakan dasar dari sebuah kehidupan atau hal fundamental yang harus dijalani oleh seluruh manusia. Pendidikan tidak akan pernah lepas dari peran manusia. Pendidikan memiliki tujuan untuk mencerdaskan kehidupan manusia. Pendidikan pada masa pandemi ini menuntut siswa untuk belajar atau menempuh media pembelajaran yang tidak seperti biasanya. Proses pembelajaran yang biasanya hanya menggunakan media papan tulis dan spidol atau kapur saja kini harus menggunakan media pembelajaran seperti handphone atapun laptop, atau dikenal dengan proses pembelajaran daring.

Di era globalisasi ini, berbagai perangkat yang digunakan didalam proses pendidikan. Moderenisasi ini turut mendukung dalam mengoptimalkan proses pembelajaran, baik di sekolah maupun dikehidupan sehari-hari. Banyaknya media pendukung keberlangsungan pembelajaran daring ini.Perkembangan teknologi banyak menawarkan berbagai kemudahan dalam proses pembelajaran khususnya dalam teknologi informasi dan komunikasi.

Pada faktanya, sekarang Indonesia memasuki era milenial, atau dapat disebut era globalisasi dimana teknolgi dan informasi sangat mudah untuk didapatkan.  Pada era teknologi informasi dan komunikasi ini dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran ditengah pandemic atau wabah covid-19 ini. Salah satu contoh pemanfaatan dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan handphone atau laptop atau computer sebagai salah satu penunjang keberhasilan pembelajaran pada pandemic ini. Pembelajaran pada masa pandemi ini dapat disebut dengan pembelajaran daring atau pembelaran dalam jaringan dimana proses pembelajaran ini mengandalkan media elektronik sebagai media penyampaian pembelajarannya. Pembelajaran daring dianggap memiliki beberapa dampak positif dan negative.

Pembelajaran daring atau tatap maya memiliki beberapa dampak negative yaitu siswa kurang paham atau kurang mengetahui materi pembelajaran, kurangnya alat-alat atau fasilitas yang menunjang proses pembelajaran daring ini seperti handphone, kuota yang kurang memadai, serta ketidak tahuan menggunakan alat-alat atau aplikasi dalam proses menunjang pembelajaran daring ini, kurangnya minat dalam proses pembelajaran ini karena menurut saya siswa bosan jika terus menerus belajar tentang materi-materi tanpa praktek dan bosan atau jenuh jika terus-menerus belajar didepan laptop ataupun handphone, kurangnya interaksi antar sesama karena terlalu sering melihat layar handphone, dan tugas yang terus menerus ada karena pembelajaan daing dianggap semua siswa memiliki waktu yang cukup banyak karena berdiam diri dirumah.

Selain memiliki dampak negative, pembelajaran daring memiliki dampak positif yaitu dapat belajar dimana saja dan kapan saja,dapat melakukan dua hal secara bersamaan, dan lain-lain. Dalam pembelajaran daring ini guru dan siswa dituntut untuk memahami secara instan dan menemukan media-media baru dalam proses pembelajaran di era pandemic covid ini. Kini pembelajaran daring memiliki beberapa media pembelajaran atau media yang menunjang proses pembelajaran ini, salah satunya dengan media pembelajaran audio-visual. Akan tetapi, peningkatan pembelajaran audio visual ini menyebabkan terjadinya suatu penurunan menulis siwa. Penyebab penurutan keterampilan menulis siswa adalah sering atau lebih memilih belajar dengan menonton tanpa perlu menulis.

Pembelajaran audio-visual dianggap efektif dalam mendukung proses pembelajaran pada masa kini atau pada era globalisasi. Salah satu media yang diyakini mampu menggairahkan amino siswa.Media audio-visual dianggap salah satu metode dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa. Penggunaan model pembelajaran audio-visual dianggap mampu menjadi salah satu penunjang keberhasilan proses pembelajaran. Model pembelajaran yang mampu memenuhi kriteria baik  yang mampu  melahirkan suatu pembelajaran yang baik pula nantinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline