Lihat ke Halaman Asli

Memaknai kembali sebuah KOMITMEN

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

sejenak aku berbincang dengan "keluargaku" disini, aku sebut mereka sebagai keluargaku bukan karena darahku mengalir dalam darah mereka, bahkan mereka memiliki sifat genetic yang berbeda denganku. Namun bagiku mereka adalah keluarga dimana aku banyak belajar. Saat makan malam berlangsung kamipun membicarakan tentang integritas dan tanggung jawab seorang dokter dan bahkan sedikit mengulas janjinya. Tiba2 anak kecil yang berusia 8 tahun mengkritisi fengan bijak, dan berkata : "bukankah bersumpah itu dilarang, larena demikianlah aku membacanya di kitab suci". Akhirnya ibunya menjelaskan kepadanya sedemikian rupa. Dan sejenakbaku terhenti memaknai arti komitmen. Bagaimana sesungguhnya saya memaknai itu.

Ada banyak kasus dapat ditemukan bagaimana seseorang sangat cepat membuat sebuah komitmen sedemikian juga cepatnya melupakannya. Hal ini dapat dilihat dalam komitmen suami-istri dalam sebuah pernikahan, namun masih banyak ditemukan kasus perceraian, perselingkuhan, dan kekerasan. Bahkan kita juga sering mendengar dalam siaran berita bagaimana partai politik menggumbar komitmen sedemilian manis, namun itu menjadi sebuah rangkaian kata2 yang tidak diwujud nyatakan dalam tindakan. Tentu saja hal ini mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam memaknai esensi dari sebuah komitmen itu sendiri. Malahan kebanyakan dari mereka menggunakan istilah ini untuk mencapai tujuannya.
Alexander graham bell, seorang yang melakukan penemuan yang revosional yakni telephone. Jika kita menelaah figur ini, sebenarnya dia dari latar keluarga yang miskin, namun brilian dan ulet. Dia memiliki 2 orang yang sangat penting dalam hidupnya dan mempengaruhinya dalam melakukan suatu penemuan yakni Ibunya dan juga istrinya yang bernama Mabel Hubbard, lulusan dari jerman. Namun sayangnya keduanya tuli. Namun ada sesuatu yang lebih dari cinta dan kesetiaan ibu dan istrinya mendorong dia menciptakan pengaruh besar terhadap dunia. Dia dipicu oleh suatu janji yang dibuat pada dirinya sendiri untuk menolong dua orang terpenting dalam hidupnya. Komitmen itu membawa dia dari tahun ke tahun mencapai sejumlah penemuan yang bermanfaat bagi orang lain.
Yakin bahwa kita dapat mepakukan suatu perubahan serta berjanji untuk mepwkulan sesuatu adalah modal yang besar yang diperlukan dalam menjalani proses itu, namun itu semua akan berpengaruh bagi orang lain jika bertekad dan bertanggung jawab atas komitmen itu dalam sebuah tindakan. Tanggung jawab jarang bergantung pada hasil diluar kekuasaan kita mepainkan pada kualitas usaha yang dilakukan. Melihat ke cermin bukan ke Jendela akan menolong kita memberikan tanggung jawab dari hasil2 yang buruk.
Hidup itu aktif dan berkembang, dan apa yang terbaik dalam diri kita tidak akan pernah sama dari waktuvke waktu.apabila kita mau menepati janji dan melakukan yang terbaik, dan kemudian berbicara jujur tentang hasil usaha tersebut dan apa yang kita pelajari selama proses tersebut, kita pantas dihormati.

Apabila kita memberikan pengaruh kepada komitmen kita, kita akan merasa lebih bertanggung jawab pada komitmen itu !




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline