Lihat ke Halaman Asli

Putra Wijaya

Hukum dan politik

Pilkada Kabupaten Kepahiang : Masyarakat di buat mabuk, terlena dan dibuai dengan janji manis paslon

Diperbarui: 29 September 2024   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

canva.com

Kabupaten Kepahiang adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Bengkulu, berpenghuni sekitar 153.232 populasi penduduk, dengan luas daerah mencapai 664,80 km2 yang terbagi menjadi 8 kecamatan dan 91 desa [ dilansir dari wikipedia.com ] Pada tangggal 7 Januari 2004 kabupaten kepahiang resmi memisahkan diri dan mekar menjadi kabupaten sendiri yang mana sebelumnya tergabung menjadi salah satu bagian dari kabupaten rejang lebong. 

Tak terasa sudah hampir 20 tahun silam sejak kabupaten Kepahiang berdiri, dan sebentar lagi Kabupaten Kepahiang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah. Masyarakat terlihat sangat antusias dan penuh suka cita dalam menyambut pilkada yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.

Pilkada serentak yang diselenggarakan KPU kabupaten kepahiang mengacu pada UU nomor 10 tahun 2016 Mengenai pilkada serentak pada tahun 2024 yang berdasarkan Pasal 201 ayat (8) tersebut akan di selengarakan pada November 2024.
tercatat ada 3 paslon yang mendaftarkan diri di KPU Kabupaten Kepahiang yakni diantaranya

1. Riri Damayanti - Ujang Irmansyah

2. Windra Purnawan - Ramli Rem

3. Zurdi Nata - Abdul Hafiz

Pilkada kali ini sangat menarik dimana corak demokrasi sangat tergambarkan di Kabupaten Kepahiang yang Membuat kontestasi pilkada kali ini terasa Sangat seksi untuk dikuliti. kita dapat melihat bagaimana ketiga paslon yang berangkat dari latar belakang berbeda dan sangat variatif, beragam latar belakang pengusung paslon ini juga menjadi hal yang patut untuk diamati mulai dari paslon 1 yang mendaftarkan diri secara independent ke KPU kemudian juga dari pasangan calon ini 2 yang sebelumnya adalah legislator di Kabupaten kepahiang dan paslon 3 yang merupakan petahana (incumbent) yang saat ini menjabat sebagai wakil bupati.

Kendati demikian penulis merasa sejauh ini masyarakat terlalu acuh dan menutup mata untuk mempertanyakan sejauh mana kepekaan paslon terhadap apa yang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini lalu kemudian di balut menjadi visi dan misi serta program kerja yang nantinya akan di jalankan.

Jika kita ulas lagi bagaimana proses berjalan nya pemerintahan saat ini dapat disaksikan belum adanya perubahan yang cukup signifikan terhadap pembangunan kabupaten kepahiang dan dampak langsung terhadap masyarakat itu sendiri, baik itu persoalan infrastruktur, tata kelola kota, pendidikan, pelayanan publik, lapangan pekerjaan penurunan angka kemiskinan dan sektor-sektor lainnya.

Maka dari itu sebagai bentuk evaluasi masyarakat perlu untuk mempertanyakan hal- hal mendasar terhadap paslon yang harapannya akan mendorong pembangunan kepahiang lebih maju lagi kedepan, contoh sederhana mungkin kita dapat mempertanyakan apa yang kemudian akan dilakukan ketika mereka berhasil memenangkan kontestasi dan menduduki jabatan tersebut? Masyarakat tentu akan melihat bagaimana kecakapan paslon ketika merespons pertanyaan semacam itu karena jawaban serta respons atas pertanyaan sederhana itu mungkin dapat membangun nalar kritis masyarakat dalam menilai kapasitas dan kepentingan para paslon.

Secara sederhana jika kepentingan paslon memang untuk mensejahterakan masyarakat dan demi kemajuan kabupaten kepahiang seharusnya hal- hal serta pertanyaan demikian menjadi pertanyaan yang sangat mudah untuk dijawab dan pastinya akan sinkron dengan apa yang menjadi visi- misi serta program kerja paslon kedepannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline