Mahasiswa KKN-T MBKM Unisri 2021 Lakukan Pendampingan penggunaan aplikasi-aplikasi online untuk mendukung dan memudahkan UMKM dalam menjalankan usahanya. Sebagai upaya Mewujudkan MBKM Go-Digital di Desa Pelem, Simo, Boyolali.
Banyaknya UMKM yang terdampak adanya pandemi covid-19 membuat UMKM harus mampu beradaptasi dengan sistem digitalisasi agar tetap mampu bertahan dan bangkitkan usahanya. Melihat masih banyaknya UMKM yang belum bisa beradaptasi dengan sistem digitalisasi maka perlu adanya pendampingan, pelatihan, maupun edukasi terhadap UMKM tersebut.
Sulih Winarko Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Dalam menjalankan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T). Melakukan pendampingan terhadap beberapa UMKM di Desa Pelem, Simo, Boyolali. Pendampingan yang dilakukan dengan mendatangi satu persatu UMKM untuk menghindari kerumunan. Pendampingan yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi-aplikasi online sebagai pendukung kegiatan usaha para pelaku UMKM. Salah satunya adalah pendampingan pembuatan e-wallet, untuk mendapatkan kode QR (Q-RIS) dan pendampingan pencatatan pembukuan secara otomatis (digital) dengan menggunakan aplikasi buku kas. Dengan dosen pembimbing lapangan Riska Wirawan S. Sos, M.Si.
Kegiatan pendampingan dilakukan secara bertahap, karena untuk beberapa UMKM masih banyak yang bingung dengan fiktur-fiktur yang ada dalam aplikasi yang akan digunakan. Salah satunya adalah dengan membuat e-wallet yaitu dengan mendaftarkan akun Dana lalu dilanjutkan dengan membuat dana bisnis agar bisa mendapatkan kode QR (Q-RIS) "Quick Response Code Indonesia. Ini dapat digunakan untuk pembayaran oleh berbagai aplikasi pembayaran digital lainnya. Dengan penggunaan Q-RIS dimaksudkan bisa membantu transaksi menjadi lebih praktis, cepat dan mudah.
Pendampingan yang selanjutnya adalah pencatatan pembukuan secara otomatis (digital) dengan menggunakan aplikasi buku kas sehingga mampu mempermudah pencatatan keuangan para pelaku UMKM . Pencatatan melalui aplikasi buku kas ini dapat digunakan untuk mencatat penjualan maupun pengeluaran para pelaku UMKM. Dengan menggunakan aplikasi buku kas ini para pelaku UMKM akan mendapatkan banyak keuntungan, salah satunya jika mengalami kesalahan pada saat pencatatan kita bisa menghapusnya maupun merubah sesuai keinginan dan kebutuhan sehingga pencatatan terlihat lebih rapi dan sudah otomatis tercatat tanpa kita harus perlu menjumlahkannya menggunakan kalkulator lagi, hasil laporannya pun juga dapat diunduh dalam bentuk pdf dan excel untuk bisa di print.
Kegiatan KKNT "MBKM Wujudkan Desa Bangkit" tersebut berlangsung selama 37 hari terhitung sejak 26 juli s/d 31 Agustus 2021. Kegiatan pendampingan ini diharapkan mampu merubah mindset para UMKM kedepannya untuk mau satu langkah lebih maju dengan mewujudkan UMKM Go-Digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H