Lihat ke Halaman Asli

Perjalananku dengan Penulis Buku Gurita Cikeas

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Malam itu pukul 20.30 senin 6 Mei 2012, kami menemui seorang penulis hebat di negeri ini George Junus Aditjondro. Nama yang tidak asing lagi pastinya, usia yang tak lagi muda ternyata masih menyimpan semangat yang begitu membara. Buat kami beliau adalah sosok ramah seorang penulis sekaligus pemikir yang sangat luar biasa dan patut dijadikan motivasi bagi kami yang masih muda-muda.

Malam itu juga kami mendapat kesempatan untuk mengobrol sekaligus merencanakan ke lapangan guna penelitiaanya sekaligus acara sirahturahmi dengan kawan lamanya di Tentena “Kota kecil di kabupaten Poso Sulawesi Tengah”. Kurang lebih sekitar 1 jam kita ngobrol beliau memceritakan pengalamannya dan di selingi dengan bahasa-bahasa lelucon dan tentu membuat kami tertawa terpingkal-pingkal.

Waktu membatasi kami untuk ngobrol dan mendengarkan beliau menceritakan pengalamannya sebagai seorang penulis karena sudah pukul 22.00 Wita. Maka kami berpamitan pulang dan melakukan persiapan untuk keberangkatan kami besok.

Kami berangkat dari kota palu Sulawesi tengah pukul 11.59 siang menuju ke Tentena, kurang lebih sekitar 1 jam perjalan di tengah perjalan kami mendapat sedikit hambatan di Jalan trans Sulawesi yang merupakan jalur utama untuk keluar masuk kota palu kami tertahan sekitar 30 menit menungu antrian kendaraan bermotor karena jalur tersebut sedang mengalami perbaikan sehingga diberlakukan aturan buka tutup jalan.

Di saat- saat kami menunggu antrain kendaraan bermotor yang semakin lama justru semakin panjang kami manfaatkan waktu kami untuk sedikit santai dan menikmati jagung rebus,kacang goring dan lalampa (panganan dari ketan di bungkus daun pisang). karena buka tutup jalan ternyata di manfaatkan ina-ina “Julukan ibu-ibu dalam bahasa kaili” berjualan panganan.

Tepat pukul 03.00 sore kami melanjutkan perjalan kami, sore itu cuaca sedikit tidak bersahabat hujan mengguyur perjalan kami hingga di kota Parigi “Kota kabupaten Parimo di Sulawesi Tengah” singkat cerita berhubung saya sendiri tertidur dalam mobil dan terbangun ketika sudah sampai di kota tentena pukul 22.30 maka saya banyak kehilangan pengalam perjalan kami..hehehehee

Bersambung….

Terima Kasih




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline