Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UNTAG 2024, Pendampingan Pembuatan Produk Cookies, Nastar dan Croissant dengan Memanfaatkan Singkong sebagai Potensi Utama Desa

Diperbarui: 16 Juli 2024   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendampingan pembuatan produk, foto mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya /dokpri

Desa Kemasantani merupakan desa yang terletak di Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Memiliki lahan pertanian yang luas dan subur sehingga menghasilkan beragam hasil tani yang menjanjikan. Mengutip keterangan dari Ibu Kepala Desa, Ibu Hj. Siti Ma’rifah, M.Pd bahwasanya tanaman singkong menjadi salah satu potensi utama desa, namun belum dimanfaatkan secara optimal, karena masih berfokus pada pembuatan kripik samiler saja. Oleh karena itu kelompok kami mengambil inisiatif untuk mengembangkan olahan singkong menjadi lebih inovatif dan beragam yakni dengan membuat aneka kue kering (cookies, nastar, dan croissant) menjadi produk yang tidak hanya enak tapi juga memiliki banyak manfaat, karena singkong sendiri memiliki banyak sekali manfaat yang baik untuk tubuh.

Dengan mengajak BUMDES sebagai mitra, kami yakin akan dapat menciptkan olahan produk singkong yang berkualitas dan juga bernilai ekonomis yang dapat mendorong laju perekonomian lokal warga desa, diharapkan dapat terwujud kerjasama yang saling menguntungkan antara mahasiswa KKN, mitra usaha, dan masyarakat desa.

Pada hari Minggu tanggal 14 Juli 2024 bertempat di Balai Desa Kemasantani, mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan penyuluhan tentang pendampingan pembuatan produk Cookies, Nastar, dan Croissant dengan memanfaatkan singkong sebagai potensi utama desa. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal serta memberdayakan potensi ekonomi masyarakat desa. Program kerja ini mendapatkan respon positif dari ketua dan anggota BUMDES lainnya, mereka memberikan apresiasi terhadap ide inovasi pengolahan singkong. Mereka juga sangat antusias untuk menerapkan inovasi ini baik untuk BUMDES sendiri maupun untuk di sebarkan ke Masyarakat luas.

Program pendampingan pembuatan produk cookies, nastar dan croissant tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat desa dalam pengolahan singkong menjadi produk olahan bernilai tinggi, tetapi juga untuk membantu mengembangkan usaha lokal yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Melalui program ini, diharapkan Desa Kemasantani dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan potensi lokal secara berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menciptakan produk olahan singkong yang berkualitas dan memiliki ciri khas tersendiri. Melalui kolaborasi antara mahasiswa KKN Untag Surabaya bermitra dengan BUMDES, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang nyata. Dalam pengembangan potensi lokal, peningkatan ekonomi masyarakat, dan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat Kemasantani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline