Lihat ke Halaman Asli

Ketika Mentari Padam Sinarnya

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Add caption * Ketika mentari padam sinarnya.. Dan rembulanpun hilang cahaya Segala nafas akan segera di hentikan Tiada lagi kata yang terucap.. Hanya ketakutan , yang menghiasi jiwa ***** Rasa kesombongan yang pernah ada Redup oleh kenyataan di depan mata Hanya tinggal berharap... Tuhan masih memberi maaf.. Agar diri tak jatuh kedalam siksaan **** Tetapi segalanya telah terlambat.. Karena nafas telah terputus.. Terputus pula pintu maaf , Seperti yang telah di kabarkan Ayat ayat para utusan *** Tak pernahkah engkau mendengar ? Bahwa dunia hanyalah tempat mencari bekal , Untuk kehidupan yang abadi sesudahnya Ataukah memang kau telah terbutakan..? Keindahan dunia yang sangat memabukkan Sehingga lupa diri , lupa tujuan...? Sungguh sungguh sangat menyedihkan Berakhir dalam siksaan yang kekal ** Sebelum nafas terakhir di tenggorokan.. Mulailah berbenah diri , mencari bekal tujuan... Agar... bila sampai , saat yang terjanjikan... Mampu tersenyum menyambut keabadian .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline