Lihat ke Halaman Asli

Putra Nugraha

Mahasiswa

Males Gak Usah Dilawan?

Diperbarui: 21 Juli 2024   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pinterest

Siapa diantara kita yang tidak mengenal rasa malas? Jika ingin membaca buku pasti kita akan berbicara " Males ahh,, nanti aja" jika kita ingin membereskan kamar kita akan berucap "males ahh,, nanti aja" jika kita ingin mengerjakan tugas hati kita mengatakan "Males ahh,, nanti aja" --tau-taunya tugas udah numpuk se-gunung. Heheee

Malas menurut KBBI artinya tidak mau bekerja atau melakukan sesuatu sedangkan peneliti mengatakan bahwa kurangnya motivasi akibat dari rasa malas ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biologis, bukan sekadar sikap dan kebiasaan ataupun suasana hati dan lingkungan.

Dikutip dari artikel CNBC Indonesia mengungkap 10 negara termalas dan Indonesia menjadi top pertama dari 10 negara termalas di dunia berikut nama-nama negara yang masuk kategori berdasarkan jumlah langkah perhari:

1. Indonesia (3.513 langkah per hari)
2. Arab Saudi (3.807 langkah per hari)
3. Malaysia (3.963 langkah per hari)
4. Filipina (4.008 langkah per hari)
5. Afrika Selatan (4.105 langkah per hari)
6. Qatar (4.158 langkah per hari)
7. Brasil (4.289 langkah per hari)
8. India (4.297 langkah per hari)
9. Mesir (4.315 langkah per hari)
10. Yunani (4.350 langkah per hari

Namun, pertanyaannya bagaimana cara kita untuk melawan rasa malas?

Jawabannya tidak perlu dilawan, menurut Guru Gembul dalam vidio di tiktoknya rasa malas adalah mekanisme tubuh ketika berhadapan dengan sesuatu yang menurut diri kita itu tidak penting dan tidak ada faedahnya.

Guru Gembul memberikan contoh semisal kita malas untuk belajar matematika, itu karena otak kita menganggap atau mengidentifikasi bahwa matematika itu sesuatu pelajaran yang dianggap tidak berguna. Jika matematika itu dianggap sebagai sesuatu yang berguna pasti tubuh akan sangat antusias untuk melakukannya.

Tidak heran jika banyak orang malas bekerja lahir di negeri yang sangat subur. Karena otak manusia akan berpikir bahwa dengan bermalas-malasan pun akan bisa memenuhi kebutuhan biologinya. Jika dibahasa Sunda disebut "HARDOLIN" Dahar, Modol, Ulin (makan, buang hajat, main).

Maka dari itu untuk orang yang negerinya sangat subur otaknya akan mengidentifikasi untuk tidak bekerja terlalu berat karena dengan bekerja ala kadarnya pun kebutuhan biologi kita sudah terpenuhi.

Jadi, pada dasarnya malas itu ada dari rasa tidak penting kita terhadap sesuatu. Apabila dengan meraih kesuksesan atau menggapai cita-cita itu sangat penting bagi kita maka otomatis tubuh kita akan mati-matian mengejar apa yang penting menurut kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline