Lihat ke Halaman Asli

Balada Merpati Putih

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika hujan membasahi bumi

percikan-percikan air lantunkan romantika kehidupan

yang berbelit penuh misteri

Sepasang merpati putih terpisah jarak

memikul beban kerinduan yang berat

sesekali bayangan masa depan menghampiri

mengkokohkan harapan yang berkecamuk di dada

Terkadang terbang melayang di angkasa

sambil bersenda gurau

namun harus kembali pula ke tempat biasa

Benang suci

Benang suci senantiasa ditunggu

untuk mengikat dua hati dalam kehidupan

menjadi satu dalam sangkar nan bahagia

Mentari pagi

selalu ditanya apakah pagi ini?

apakah pagi ini waktu itu tiba?

namun mentari hanyala tersenyum

Kalender

Kalender senantiasa dilihat

mungkin ada satu angka yang tertandai

untuk mengukir sumpah dan janji dengannya

dalam catatan kehidupan yang abadi

namun, angka-angka itu belum juga terlihat.

Tapi, mereka tak pernah menyerah

untuk bertanya kepada matahari pagi

dan mencari angka kalender yang tertandai

serta menanti detik-detik pengharapan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline