Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Tren Paling Populer di Dunia! Mampukah Artificial Intellegence Meningkatkan Kreativitas dan Emosi Kreatif Siswa?

Diperbarui: 3 Maret 2024   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam konteks AI, kreativitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan sistem AI untuk menghasilkan ide, solusi, atau keluaran yang baru dan berharga yang tidak diprogram secara eksplisit atau ditentukan sebelumnya oleh operator manusia. Hal ini melibatkan kapasitas sistem AI untuk menggabungkan yang sudah ada maupun meggabungkan kembali pengetahuan, pola, dan data yang ada dengan cara yang inovatif untuk menghasilkan hasil yang orisinal dan bermakna.

Hal ini mengacu pada pembelajaran AI terkait dengan kreativitas bahwa sistem AI dapat dirancang untuk belajar dari kumpulan data yang besar, mengidentifikasi pola, dan menghasilkan ide atau solusi baru berdasarkan pengetahuan yang dipelajari. Melalui teknik-teknik seperti deep learning, reinforcement learning, dan pemodelan generatif, sistem AI dapat menunjukkan perilaku kreatif dengan menghasilkan konten, desain, atau strategi baru secara otonom yang melampaui data input yang dilatih

Saat ini kemampuan AI untuk mendukung kreativitas juga sedang dieksplorasi dalam konteks pendidikan, di mana AI dapat membantu memperluas pengetahuan ahli dalam domain tertentu dan mendukung keterampilan seperti pemecahan masalah dan kreativitas melalui kolaborasi dengan AI. Selain itu, AI dapat membantu mendorong pemikiran mandiri dan menciptakan peluang bagi siswa untuk berkreasi, yang pada akhirnya meningkatkan kreativitas mereka di lingkungan belajar.

Secara keseluruhan, Artificial Intellegence (AI) dapat  menghasilkan output kreatif dengan menggunakan kemampuannya untuk belajar dari data, mengidentifikasi pola, dan menghasilkan ide atau solusi yang baru dan berharga melalui berbagai proses komputasi

Meskipun alat bantu AI dapat meningkatkan pemikiran kreatif dengan mengurangi kebosanan dan membantu pemecahan masalah, harus ditekankan juga bahwa kreativitas manusia sangat berbeda dengan kreativitas komputasi. Para pendidik harus mempertimbangkan dengan cermat desain dan pemanfaatan alat bantu AI untuk kreativitas dalam tujuan pendidikan yang lebih luas dan potensi dampaknya terhadap pengajaran dan pembelajaran. 

Lalu, terkait peran emosi dalam pembelajaran berbasis AI perlu ditekankan bahwa lingkungan pendidikan memerlukan persepsi yang bagus dari siswa serta  meninjau pengaruh emosi siswa dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Luckin dkk dalam bukunya yang berjudul "Intelligence Unleashed. An argument for AI in Education"  bahwa emosi dapat membentuk pemahaman dan penerimaan siswa terhadap teknologi AI, yang menekankan perlunya lingkungan belajar yang menarik secara emosional.

Maka dari itu, para pendidik dan pembuat kebijakan perlu memperhatikan faktor emosional dalam pembelajaran berbasis AI sehingga terciptanya strategi pendidikan yang lebih efektif, menumbuhkan sikap positif terhadap AI, serta meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar siswa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline