Lihat ke Halaman Asli

Putra Irawan

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatra utara

Bagaimana Takdir Menyatukan Kita (Part ll)

Diperbarui: 7 Desember 2023   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Sejak hari itu , setelah buka puasa bersama mu lantas saat itu engkau mengajak kembaranmu, di mana kata mereka kalian berdua sangat susah untuk dibedakan, tapi alangkah bingungnya saya , mengapa saya mudah membedakannya.

Apakah ini tentang rasa? Mungkin iyaa hahaha. 

Andai kau tau, sejujurnya aku tak ingin mencintai siapapun lagi, setelah ku di kecewakan oleh masa laluku, tapi mengapa kau datang layak pelangi setelah hujan, kau beri keindahan layak senja yg berada di pojok angkasa. Sehingga harapan yang sudah lama ku buang jauh jauh itu kembali datang membawa keindahan. 

Sejak saat itu aku selalu memikirkanmu, apalagi semenjak hari itu kita semakin lancar chatingan. Kau curhat tentang masa lalumu, menceritakan apapun yang kau anggap menarik, dan aku juga sebaliknya. Sehingga kita sama-sama mengerti tentang diri masing-masing..

Sehingga penghujungnya ketika saya berada di perpustakaan, tak ku sangka dering handphone ku berbunyi menyerukan bahwa ada yang memanggil, dan kuliat. Aku sungguh terkejut lantas tersenyum, karna ku lihat nama yg tertulis adalah namamu. 

Ku angkat telfon itu dengan bahagia. Dan ternyata hanya pertanyaan sederhana yang kau tanyakan , tapi itu sungguh membuat hatiku bergejolak ingin merasakan cinta. Saat itu hari ke hari kita semakin sering telfonan untuk membahas apapun yg kita anggap ingin kita ceritakan.

Setiap malam itu yg selalu ku nantikan, bahkan sampai sebelum ku dengar suaramu pada satu malam saja, pasti tidurku berasa ada yg kurang.

Andai kau tau bagaimana hatiku mencintaimu, maka ku yakin kau tak akan mau meninggalkannya. 

Lama waktu berjalan, mengapa tak kurasakan bosan itu pada hatiku. mengapa semakin lama rasaku semakin besar padamu. Seakan bergejolak ingin mengatakannya bahwa " aku mencintaimu!!"

Semakin jauh kita kenal tak ku sangka ketika itu kau undang saya ke rumahmu, mengatakan bahwa ingin mengajakku ikut bersamamu . Saat itu ku lihat ada dirimu dan kembaran mu dengan pasangannya sedang berada di depan pintu .

Aku sangat gugup pada saat itu ! Apalagi saat ku berhadapan dengan ibumu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline