Aku tak tau darimana asal rasa ini, dan aku tak tau apa alasan takdir menyatukan kita seperti ini. Engkau adalah wanita yang sangat aku kagumi, sejak awal engkau masuk mengajar di sekolah tempat ku juga mengajar,tak ku sangka waktu ke waktu mulai ku sadari, bahwa hatiku menginginkanmu.
Cara mu mengatur anak-anak, senyummu yang selalu indah, serta suaramu yang halus membuatku ingin selalu mendengarnya.
Rasa apakah ini? Di saat ku dengar suaramu tak ku sangka hatiku bergetar, menampakkan bahwa ku sangat mencintaimu.
Aneh nya aku tak berani untuk bicara padamu pada saat itu. Aku malu. Bahkan untuk menampakkan senyum ku padamu, aku tak sanggup. Aku selalu berusaha biasa saja padamu, di saat hatiku bergejolak menginginkanmu.
Waktu ke waktu ku hanya menjadi pengagum rahasia mu.
Tak ku sangka, tak pernah ku pikirkan, bahkan tak pernah ku bayangkan sewaktu bulan ramadhan saat itu, ketika aku memiliki rencana dengan temanku untuk buka puasa bersama, ternyata engkau ikut bersama nya wahai keindahan Allah yang selalu ku syukuri.
Aku kaget! Terkejut! Ketika mendengar bahwa engkau juga ikut pada saat itu untuk buka bersama dengan saya. Aku sangat semangat , karna disitu awal mulanya kita bicara dan bercanda.. Bahkan ketika pulang dari situ, aku masih ingat pada senyummu yang indah itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H