Lihat ke Halaman Asli

Belajar Keadilan dari Rasulullah dalam Bisnis untuk Menjasi Inspirasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Diperbarui: 20 November 2024   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rasulullah adalah teladan dalam banyak aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis. Sebelum diangkat sebagai nabi, beliau dikenal sebagai seorang pedagang sukses yang jujur, amanah, dan adil. Praktik-praktik keadilan yang diterapkan oleh Rasulullah dalam interaksi bisnisnya bisa jadi pelajaran berharga untuk kita semua, baik sebagai mitra bisnis maupun pelaku usaha. Yuk, kita lihat beberapa contoh keadilan beliau dalam berdagang!

1. Jujur dalam Kualitas Barang

Salah satu hal yang bikin Rasulullah disukai pelanggan adalah kejujurannya. Beliau nggak pernah menyembunyikan cacat barang yang dijual. Kalau barangnya ada kekurangan, Rasulullah selalu bilang apa adanya ke pembeli. Beliau percaya bahwa jujur itu bukan cuma bikin pelanggan puas, tapi juga mendatangkan berkah.

Contoh nyata dari kejujuran ini adalah ketika Rasulullah menasihati seorang pedagang yang menyembunyikan gandum basah di bawah tumpukan gandum kering. Rasulullah mengingatkan, "Barang siapa menipu, maka ia bukan golonganku." (HR. Muslim).

2. Mengutamakan Kesetaraan

Rasulullah nggak pernah pilih kasih dalam berdagang. Beliau memperlakukan semua orang dengan sama, tanpa peduli status sosial, agama, atau etnis. Baik itu pembeli miskin atau kaya, semuanya diperlakukan dengan adil.

Dalam salah satu kisah, Rasulullah dikenal memperlakukan para mitra bisnisnya, termasuk non-Muslim, dengan sangat baik. Ini bukti kalau beliau nggak hanya adil ke satu kelompok, tapi ke semua orang.

3. Menepati Janji

Dalam interaksi bisnis, Rasulullah selalu menepati janji. Kalau beliau udah janji ngirim barang atau ketemu di waktu tertentu, beliau nggak akan terlambat. Bahkan ada kisah di mana Rasulullah pernah menunggu seseorang di suatu tempat selama tiga hari karena orang itu lupa datang. Ini menunjukkan betapa pentingnya menepati janji dalam hubungan bisnis.

4. Memberikan Hak Pelanggan dengan Baik

Rasulullah selalu memastikan bahwa pembeli mendapat haknya. Beliau nggak pernah mengambil keuntungan berlebihan, apalagi sampai merugikan pelanggan. Keuntungan yang beliau cari bukan cuma materi, tapi juga kepuasan pelanggan dan ridha Allah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline