Mungkin hati ini yang terlalu beku. Seperti takut berharap lalu dikecewakan, berharap lagi lalu dikecewakan lagi.
Dan benar adanya, sesuatu berusaha masuk ke dalam ruang yang sebenarnya sudah lama tak disinggahi, dijaga ketat agar tak sembarang orang bisa masuk.
Sesuatu yang bernama "sebuah harapan" menjadikan taman dipenuhi bunga dalam sekejap, dan dalam sekejap pula hancur dengan membawa kata "palsu" di belakang harapan.
Kamu yang menebar itu, dan aku menyelaminya melalui kebodohan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H