Lihat ke Halaman Asli

Putri Apriani

Fiksianer yang Hobi Makan

Seporsi Tahu Gejrot Ketika Hujan Datang

Diperbarui: 30 Juni 2016   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meracik Tahu Gejrot - dokpri

Sore itu Jakarta diguyur hujan. Semua berlarian mencari tempat berteduh. Menunggu. Belasan menit terlewati, semua kembali seperti sedia kala. Seperti penjual tahu gejrot yang kembali meracik dagangannya dengan sepenuh hati. “Ah, rupanya rezeki masih berpihak padaku,” batinnya, ketika beberapa pembeli datang mengantri.

Jali, sang penjual tahu gejrot itu, mengambil beberapa siung bawang merah, bawang putih, cabe hijau, gula merah, sedikit taburan gula pasir serta garam, mengulek, lalu menambahkan air secukupnya. Memotong tahu sumedang menjadi beberapa bagian kemudian mengaduk dan memindahkannya pada wadah yang telah disediakan. Jadilah seporsi tahu gejrot ala Jali.

Beberapa menit sebelumnya..

“Bang, titip dagangan ya? Ane mau sholat dulu, udah mendung, keburu ujan,” ucap Jali pada penjual kerak telor yang berada di sebelah lapaknya.

“Ntar aja sholatnya, mau magrib gini biasanya pembeli bakal antri, kalo situ sholat sekarang, yang ada pembeli pada kabur.”

“Nggak apa-apa, Bang. Nggak usah takut. Rezeki nggak bakal lari.”

Jali tetap melangkahkan kakinya menuju masjid terdekat, tak ada sedikitpun ragu dalam dirinya, karena ia yakin akan janji Allah, bagi orang-orang yang bertakwa.

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (At-Talaq: 2-3)

Dan sore itu, Allah benar-benar menepati janjinya.

@poetri_apriani

ilustrasi adalah milik penulis




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline