Lihat ke Halaman Asli

Putri Apriani

Fiksianer yang Hobi Makan

[100Puisi] Dalam Sebungkus Pecel

Diperbarui: 22 Februari 2016   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kala itu senja samar-samar telah datang
Mengajak yang lelah kembali ke peraduan
Mengistirahatkan raga dari segala aktivitas
Tapi, tidak dengan wanita yang duduk termenung itu
Ada harap dalam sebuah bakul yang sedari tadi hanya diam 
Persis seperti pemiliknya
Diam dalam pandangan menerawang jauh
Wanita dengan raut lelah namun tak pernah putus berjuang

"Berikan aku satu bungkus pecel, Bu."

Terkejut, wajahnya mendongak ke atas
Melempar senyum
Kemudian dengan cekatan meracik satu porsi pecel

"Biar kutambahkan satu porsi lagi."

"Jangan Bu!" Aku mencegahnya.

"Tak apa, asal daganganku habis."

Coba lihat!
Betapa malunya aku
Dalam ke-papa-annya ia masih sanggup berbagi
Masih pula meracik senyumnya kepada pembeli
Karena pada hakikatnya, bahagia menurutnya 
Adalah ketika membuat orang lain tersenyum
Walau mungkin dalam hidupnya penuh nestapa

 

Ilustrasi : dokumentasi pribadi (seorang ibu yang berjualan pecel di sekitar Tanah Abang)

Baca juga :

[100Puisi] Menggenggam Hina

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline