Lihat ke Halaman Asli

Putri Apriani

Fiksianer yang Hobi Makan

Kepada Senyum Yang Melukis Pelangi

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepada senyum yang melukis pelangi

Ingin kusampaikan jutaan aksara

Yang telah lama tertanam di jiwa

Namun belum mampu tercabut jemari

Terkurung dalam tempurung waktu

Bersembunyi di balik lembayung

.

Kepada senyum yang melukis pelangi

Ku tahu kini senja telah merenda usiamu

Seolah Ia kuat mengajakmu bersenandung

Senandung senja,

Yang kepada siapapun Ia pasti akan datang

.

Kepada senyum yang melukis pelangi

Kini guratan lelahmu begitu terlihat

Menutupi semua jeruji kesakitan

Yang selama ini kau genggam

Mungkin tidak sendiri

Dulu ada kekasihmu yang selalu setia

Tapi kini tidak lagi

.

Kepada senyum yang melukis pelangi

Bahkan pelangi kemarin mungkin tak seindah senyummu

Kau lukis dengan ketulusan yang tentunya begitu apik

Katamu, aku tak boleh mendendam pualam

Aku tak perlu risaukan jalak yang congkak

Aku tak usah pedulikan tebing-tebing sinting

Pun aku tak penting mendengar periuk busuk

Terimalah karena semua ada balasnya

.

Kepada senyum yang melukis pelangi

Mungkin lidah ini kelu

Mungkin cinta ini terlihat samar

Mungkin aku hanya mampu mencurahkan pada rembulan

Tapi, Tuhan tahu hati ini begitu erat memelukmu

.

Kepada senyum yang melukis pelangi, Bapak..

Dpk, 13 Januari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline