Lihat ke Halaman Asli

Putri Apriani

Fiksianer yang Hobi Makan

Dan Ketika

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia bukan punggawa

Bukan juga seorang pujangga

Dia hanya senang merangkai kata-kata

Semuanya tersimpan rapi dalam kotak aksara

Merapat terikat indah membentuk banyak makna

Membidik kagum pada siapa saja yang rela merenda

-----

Dan ketika

Di suatu senja

Dia pergi berkelana

Berjalan tanpa tau dosa

Menuju pada sebuah kota

Tanpa menunggu hujan reda

Dia pergi mencari separuh jiwanya

Langkahnya pun kini kian terasa hampa

Tiada lagi cinta yang temani, hanyalah duka

Tiap-tiap jari kakinya seakan terjebak pada jala

Sulit untuk meneruskan, hingga sulit untuk di rasa

Namun dia tetap tak mau memberi jeda pada tanya

Dia tak hiraukan lagi semua rasa yang meraja

Pada semua yang berjumpa dengan sapa

Pada prasangka yang memuja

Bahkan pada gelak tawa

Dia kini mulai tak suka

Karena yang ada

Hanya hampa

Duka lara

-----

Kepada engkau, wahai gadis ayu

Yang dulu pernah mendayung cinta dihatinya

---

Dpk, 3 Februari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline