[caption id="attachment_334448" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi (benradit.wordpress.com)"][/caption]
(1)
Nafas mungil mendengkur nyenyak
Erat memeluk gitar kecil yang sedari tadi lelah berteriak
Merekam bunga tidur yang tinggalkan sebaris jejak
Sementara manusia angkuh berjejal mendesak
Memadati ruang ego yang makin hari kian sesak
.
(2)
Raganya tunjukkan ribuan gurat lelah
Telah ia kerahkan energi dengan susah payah
Dari mentari mulai bersinar hingga malam telah terbelah
Demi untuk dapatkan beberapa keping rupiah
Agar tetap dapat menuntut ilmu di sekolah
.
(3)
Menjalani hidup di jalanan yang keras
Tak membuatnya lantas menjadi anak malas
Semangat terus terpacu walau kaki berjalan tanpa alas
Berjuta mimpi tampak bergelinjang pada lugunya paras
Berpikir hendak dibawa kemana pikiran-pikiran yang masih waras
.
(4)
Keringat bertemu pada peluh yang mencekat malam
Impian rupawan semoga mampu hapuskan nyata yang kelam
Pada alas tidur berupa kardus suram
Ia sandarkan cita-cita yang sempat menyelam
Moga esok hari akan datang masa depan indah tersulam
*
2 Mei 2014
Kepada anak jalanan yang tetap semangat untuk (tetap) bersekolah
‘Selamat Hari Pendidikan Nasional’
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H