Lihat ke Halaman Asli

Putri Apriani

Fiksianer yang Hobi Makan

Mengenang Duka Aceh

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1419604512905497030

Satu dekade yang lalu

Laut biru mendadak mengamuk

Ombaknya tak kenal ampun menggulung

Manusia-manusia berlari penuh ketakutan

Anak kecil, belia, dewasa hingga lansia

.

Jerit tangis menjadi hal lumrah

Si kecil lepas dari genggaman orangtuanya

Pepohonan serta bangunan-bangunan kokoh hancur

Hanyut dalam air bah yang berwarna coklat pekat

Di dalamnya, mayat-mayat mengambang

Bagai serpihan yang terserak

.

Seketika si kecil mendadak yatim piatu

Banyak pula orangtua yang kehilangan sang buah hati

Dua puluh enam Desember menjadi hari yang penuh tangis

Tsunami luluh lantahkan segalanya

Tak hanya Aceh, bahkan Indonesia dan dunia pun turut berduka

.

Tuhan, kiranya Kau ampuni kejadian yang telah lalu

Banyak keluarga yang akhirnya bertemu penuh haru

Semua yang terjadi adalah atas kehendakMu

Melalui tanganMu

.

Satu dekade berlalu

Tuhan, jadikan Aceh senantiasa damai selalu

Lewati hidup bahagia, jalani syariatMu


**

(Ilustrasi Gambar)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline