Lihat ke Halaman Asli

Punahnya Harimau Jawa Akibat Penggundulan Hutan

Diperbarui: 21 Maret 2024   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Harimau jawa adalah spesies kucing besar yang ditemukan di pulau jawa. Subspesies ini jumlahnya sangat sedikit. Harimau ini sudah dinyatakan punah sejak tahun 1980-an. Biasanya jika ada suatu spesies hewan yang punah itu menandakan rusaknya suatu lingkungan atau bahkan ekosistem.

Harimau jawa punah akibat perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. mereka punah akibat penebangan hutan yang tidak kondusif, pemburuan, hingga tradisi.

jika dilihat dari spesies harimau lain, harimau jawa terhitung memiliki tubuh kecil. harimau jawa jantan memiliki berat 100-140 kg, sedangkan harimau jawa betina antara 75-155 kg

Punah nya Harimau Jawa

menurut laman resmi Mangobay, harimau jawa sudah di katakan punah sejak tahun 1980-an, pernyataan tersebut juga di akui oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources). 

sebelum ditetapkan punah, populasi harimau jawa pada tahun 1950-an hanya terdapat 25 ekor dan  13 ekor di taman nasional meru betiri.

Faktor  Penyebab Kepunahan

ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kepunahan harimau jawa, diantaranya:

1. KEBIJAKAN BELANDA

Belanda membuat kebijakan membuka hutan. Belanda melakukan penggundulan hutan secara luas untuk keperluan pertanian dan perkebunan. menurut mangobay, pada tahun 1830-1870 terjadi pertempuran antara harimau jawa dan Belanda dan itu berdampak pada habitat tempat tinggal harimau jawa. Walaupun warga lokal jawa menciptakan mitos-mitos, Belanda tidak peduli tentang itu. mereka masih bersikukuh bahwa harimau jawa adalah binatang buruan yang harus dimusnahkan.

2. PEMBURUAN DAN PERDAGANGAN ILEGAL

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline