Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam mengendalikan besaran moneter, suku bunga dan nilai tukar uang guna mencapai stabilitas ekonomi makro yang ada di suatu negara. Bank Indonesia sebagai bank sentral telah menerapkan kebijakan ini dengan tujuan utama untuk mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, dan memcapai tingkat inflasi yang rendah dan stabil.
Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter yang disebut Inflasi Targeting Framework (ITF). Sebelum ITF muncul bank Iindonesia juga pernah menggunakan BI Rate sebagai acuan dari suku bunga yang setara dengan instrument moneter 12 bulan. Namun, saat ini Bank Indonesia menggunakan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebagai acuan suku Bungan yang setara dengan instrument moneter 7 hari. Hal ini diharapkan oleh Bank Indonesia agar dapat mempercepat transmisi kebijakan moneter dan mengarahkan inflasi sesuai dengan sasaran atau tujuan yang telah di rencanakan.
Bank Indonesia melakukan komunikasi mengenai kebijakan moneter melalui berbagai media masa, seperti konferensi pers, laporan kebijakan moneter, dan melakukan publikasi lainnya sehingga dapat sampai ke khalayak umum. Adapun dampak positif dan negative dari kebijakan moneter yang di lakukan oleh bank Indonesia:
DAMPAK POSITIF:
Meningkatkan Akses Keuangan, dengan ini Bank Idonesia berupaya untuk memberika akses yang mudah bagi para pelaku UMKM dengan melakukan kebijakan pengembangan UMKM. Hal ini dapar mempermudah para pelaku UMKM dalam meminjam modal usaha.
Mendorong Inovasi dan Digitalisasi, untuk membantu UMKM dalam meningkatkan efesiensi operasional dasn daya saing sehingga mereka dapat bersaing dengan pengusaha lainnya yang berada dalam bidang yang sama.
Meningkatkan Stabilitas NIlai Tukar Rupiah, dengan melakukan kebijakan moneter dengan tujuan untuk mencapai stabilitas nilai tukar rupiah akan memebrikan dampak yang baik bagi para pelaku UMKM dalam perencanaan keuangan mereka. Flaktuasi nilai tukar rupiah yang rendah akan membantu UMKM dalam mengelola resiko keuangan dan menjaga serta meningkatkan daya saing mereka terhadap pengusaha lainnya di pasar.
Kebijakan moneter yang efektif akan sangat berpengaruh tak hanya bagi UMKM namun juga bagi masyarakat sehingga dapar mempengaruhi kegiatan perekonomian Riil, termasuk harga barang dan harga asset yang merupakan target dari Bank Sentral itu sendiri. Oleh karena itu perlunya komunikasi mengenai kebijakan moneter kepada khalayak umum sehingga dapat menjadi alat atau toolkit yang penting bagi Bank Sentral itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H