Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Abadi

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semua memandang
Menatap dengan tajam seperti mata Pedang
Menusuk relung hati
Membuat luka bernanah darah

Bunga bertaburan
gugur satu persatu kelopak
Berserakan di atas pusara
Menambah bau harum membusuk

Tetapi seketika Suasana Kembali sunyi
Dibawa oleh angin malam
Lenyap bersama suara jangkrik
Hening karena buram
Kelam dengan nafsu

Disaat sampai ditujuan
Terasa gemetar seluruh persendian
Disaat akan datang
Hancur terasa perasaan jiwa
Kaku dengan berselubung kabut
Dingin dengan berselimut embun pagi
Panas bersama atap mentari
Itulah dia datang mengejutkan
Pergi menakutkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline