Lihat ke Halaman Asli

Jalan Tuhan Sangat Luar Biasa

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari Rabu 11 Januari 1995 waktu adzan subuh di Komplek Polri Pondok Karya Jalan Kapten Piere Tendean Jakarta Selatan lahirlah seorang bayi perempuan dari pasangan Ade MD dan Nia Maria. Bayi itu pun disambut penuh bahagia oleh kakek dan neneknya. Bayi merah itu diberi nama Puteri Lee Queenie, artinya “Perjalanan hidup seorang Perempuan cantik dan terkenal yang disorot banyak orang” Nama yang lumayan berat, unik dan dianggap nama palsu. Tapi bukankah nama itu doa? Dan bukankah kewajiban orang tua selain menghidupi anaknya adalah memberi nama yang baik? Benar! Aku bangga. Setelah usiaku enam bulan orang tua membuat rumah di Sukabumi.  Aku dibesarkan ditempat Mama dibesarkan, sebuah kampung di kabupaten Sukabumi, di lingkungan gotong royong. Aku sangat beruntung.

Saat menginjak 5 tahun, Mama sudah mulai mengembangkan bakat dan potensi anaknya. Berbagai macam perlombaan model aku ikuti, salah satu prestasi yang pernah didapat adalah juara 1  Lomba Top Model yang diadakan oleh salah satu rumah produksi. Bukan hanya itu, dalam lomba model muslimah di Bogor aku berhasil menjadi satu-satunya peserta yang masuk dalam media tulis daerah Bogor dengan judul tulisan ”Si kecil pun bisa berlenggak-lenggok”. Tapi sayang, semenjak SMP aku sudah tidak pernah lagi mengikuti fashion show. Aku melupakan cara berjalan diatas catwalk. Di SMP aku lebih senang berbicara, dunia komunikasi dan sosial begitu aku cintai. Aku sering terlibat sebagai pembaca acara dalam setiap kegiatan acara sekolah. Guru bahasa Indonesia dan Seni selalu memberi kesempatan pada ku. Mereka sampai pernah bilang “Ibu pengen kamu jadi presenter televisi!”. Tuhan… Aku bersyukur begitu banyak orang yang mendoakan hidupku.

Kehidupan SMA hampir sama dengan SMP, aku masih dalam dunia komunikasi, sosial dan tulisan. Aku bahagia bisa bergabung dalam organisasi sekolah seperti OSIS/MPK dan Mading. Aku  begitu mencintai dunia ini. Tuhan…. Syukur ku tak pernah berhenti pada-Mu. Berkat Mu aku bisa menjadi Pembawa acara di acara resmi sekolah. Acara ulang tahun sekolah, Acara pemilihan Ketua OSIS, pemilihan ketua MPK, Perpisahan Kakak kelas hingga menjadi Presenter kelas dalam kegiatan pentas seni. Modal semua itu adalah kecentilan dan kebawelan. Tuhan…… aku memang bukan anak dengan nilai tertinggi, tapi aku begitu berterimakasih pada-Mu. Pada-Mu yang telah mengizinkan ku hadir di kehidupan ini.Kehidupan keaktifan. Terimakasih…

Aku memang tidak terlahir dari kalangan Ningrat dan berduit banyak. Hidup ku sederhana dan biasa-biasa saja. Tapi skenario dan cerita-Mu lah yang mengubah segalanya. Aku merasa sangat kaya dan bahagia. Hidup ini harus di syukuri. Tuhan tahu apa yang terbaik untukku. Tuhan tahu apa kebutuhan ku. Tuhan….. Aku akan selalu mengingat-Mu dalam keadaan apapun. Karena-Mu lah aku begini. Semua….. karena-Mu.

Kehidupan ini terus berlanjut, aku mulai dewasa. Setelah tamat SMA ingin sekali bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Jenjang yang akan membuatku lebih dihargai. Tapi sayang, semua impian yang selama ini ada hancur karena kegagalan ku dalam SNMPTN undangan! Aku sakit dan kecewa. Selama ini aku belajar, berdoa dan terus berharap. Tapi kenapa Tuhan tak merestui? Kenapa Tuhan tak membuat hayal ini nyata?  Kenapa Tuhan malah mengabulkan doa orang yang hanya sekejap meminta? Kenapa Tuhan mengabulkan dengan mudah doa orang yang selama ini malas mengingat-Mu? Jalan kehidupan memang tak bisa di tebak. Kau hebat Tuhan. Dalam bayangan selama ini, aku berhayal akan kuliah di Bandung  bersama saudara dan teman-teman. Satu kost-an, ikut bergabung dalam setiap kegiatan di kampus, susah senang bersama teman seangkatan dan mendapat gelar Sarjana. Tapi hayalan itu hancur! Patah hati ini sungguh hebat.  Daripada patah hati dengan cara ini, aku lebih baik di selingkuhi orang yang dicinta atau bahkan lebih baik di putuskan di depan orang banyak. Tuhan… Rencana-Mu Apa? Beri aku jawaban secepatnya……

Keluarga besar dan teman-teman orang tua  tahu kalau aku kini sudah lulus SMA. Tuhan…… Inikah jawaban-Mu?  Kini, banyak sekali tawaran kerja untukku dari rekan Papa dan saudara meskipun aku hanyalah lulusan SMA. Aku heran Tuhan… Diluar sana banyak orang yang begitu sulit mendapatkan kerja, tapi aku? begitu mudah menerima tawaran kerja. Ini kah kebahagiaan ku?  Inikah rencana-Mu?  Aku ditawari untuk kerja di Bank,  jadi Pramugari sampai karyawan kantor. Tuhan……  Aku semakin bingung dengan jalan takdir-Mu. Aku mendapat tawaran kerjaan yang enak dan diimpikan banyak orang? Tuhan….. Inikah keinginan-Mu? Kau ingin aku lebih dulu menghasilkan uang  dan membahagiakan orang tua dengan keringat sendiri? Tuhan…. Kenapa Kau begitu baik pada ku. Tuhan…. Kau begitu adil. Tuhan… maafkan semua prasangka burukku pada-Mu. Aku semakin malu pada-Mu.  Dulu, aku melihat ribuan orang meminta kerjaan pada Papa, dulu aku tak begitu menghargai kerjaan Papa. Sekarang? Aku sangat bangga padanya. Berkat kebaikan Papa pada orang, aku mendapatkan kebahagiaan. Aku mudah mendapatkan kerjaan. Tuhan…… Aku malu pada hidup ini. Tuhan…. Aku berjanji akan menjadi manusia yang lebih menghargai. Tuhan…… terimakasih selalu ku panjatkan pada-Mu. Tuhan… Jalan-Mu begitu indah. Kesuksesan ku mungkin tidak lewat  dunia kampus, kebahagiaan ku lewat kegagalan SNMPTN.  Terimakasih Tuhan. Terimakasih untuk segala cerita. Aku sangat bahagia. Terimakasih:)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline