Suasana pandemi benar-benar merubah hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Dampak yang teramat nyata dapat kita temukan dalam bidang ekonomi. Pola ekonomi berubah drastis sejak pandemi menerpa Indonesia. Dimulai dari proses ekonomi dalam lingkup pribadi bahkan dalam lingkup nasional.
Sejak adanya keputusan PSBB dan anjuran di rumah saja, masyarakat mulai berangsur-angsur memenuhi kebutuhan hidupnya melalui e-commerce. E-commerce adalah kegiatan jual beli yang dilakukan melalui media elektronik, jadi penjual dan pembeli tidak perlu berinteraksi secara langsung untuk melakukan kegiatan ekonomi.
E-commerce telah ada sejak beberapa tahun lalu, namun penggunaannya meningkat drastis sejak pandemi. Melansir dari tirto.id bahwa terjadi peningkatan transaksi harian hingga 4,8 juta dan persentase konsumen baru hingga 51% selama masa pandemi.
Tidak hanya itu, di masa pandemi juga memunculkan banyak online shop baru sebanyak 38,3% dibandingkan dengan tahun lalu. Masyarakat tidak hanya mencari peruntungan melalui online shop, melainkan juga menjadikan online shop sebagai pemenuh kebutuhan selama pandemi.
Teknologi yang bernama handphone memang selalu memudahkan kita dalam melakukan berbagai interaksi, tak terkecuali dalam proses kegiatan ekonomi sekalipun. Adanya platform untuk menggapai apa yang kita mau sangat membantu perilaku konsumtif yang akan kita alami.
Ada media sosial berupa Instagram, Twitter, FaceBook untuk menayangkan iklan beupa produk menarik yang siap menggugah selera berbelanja kita. Bahkan, metode pembayaran pun dipermudah dengan adanya mobile banking, internet banking, bahkan sms banking. Seolah dunia benar-benar ada dalam genggaman kita dan siap memanjakan kita dengan seluruh aksesnya.
Selama ada akses internet, kita bisa meraih segala yang kita butuhkan. Terlebih apabila ada iklan yang menawarkan diskon, bonus, dan lain semacamnya, maka persiapkan diri saja untuk tidak tergiur dan tercebur dalam lautan diskonan. Fenomena konsumtif tidak akan pernah bosan untuk dibahas, karena perilaku konsumtif manusia memang selalu menarik untuk dibahas dan diteliti.
Revolusi teknologi kadang kala juga disebut dengan revolusi industri ketiga. Istilah revolusi teknologi merujuk pada perkembangan yang terjadi seputar teknologi dari elektronik analog dan alat mekanik menuju teknologi digital yang biasa kita temui saat sekarang ini yang berlangsung dalam waktu cepat dan mengarah pada arah modern yang terjadi dalam seluruh bidang kehidupan manusia.
Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini adalah karena banyaknya tuntutan kompetisi yang harus dihadapi dalam era globalisasi, sehingga menuntut manusia untuk terus melakukan inovasi dan menghasilkan temuan-temuan baru.
Penemuan teknologi yang tampak jelas adalah penciptaan handphone yang kemudian berubah julukan menjadi smartphone. Dalam satu benda mungil ini, terdapat banyak hal yang bisa kita lakukan seperti berkomunikasi dengan sanak saudara yang jauh, mencari materi kuliah dan sekolah, dan bahkan melakukan transaksi belanja.
Ya, salah satu wujud revolusi dalam bidang eknomi adalah melakukan transaksi ekonomi tanpa harus bertemu langsung dengan penjual maupun pembeli. Awal mula transaksi ekonomi adalah dengan munculnya online shop, yakni seseorang yang menjual produknya melalui platform media sosial seperti FaceBook, Instagram, atau aplikasi WhtasApp.