Lihat ke Halaman Asli

Puteri AfsaPradipta

universitas jambi

Pentingnya Pendidikan Multikultural

Diperbarui: 18 April 2021   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian pendidikan multikultural itu sendiri adalah pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi manusia untuk menghargai pluralitas dan heterogenitas contohnya dalam perbedaan keragaman budaya, etnis, suku dan aliran (agama). Pendidikan multikultural juga menanamkan kesadaran kepada peserta didik terhadap adanya perbedaan budaya pada masyarakat multikultural. Tujuan utama dari pendidikan multikultural adalah untuk menanamkan sikap simpatik, respek, apresiasi, dan empati terhadap penganut agama dan budaya yang berbeda. Imron Mashadi (2009) mengatakan bahwa pendidikan multikultural diharapkan bisa meciptakan sebuah bangsa yang kuat, maju, adil serta sejahtera tanpa membeda bedakan satu dengan yang lainnya.

Ibu dan ayah sama memiliki etnik yang sama yaitu padang. Walaupun ibu dan ayah saya memiliki etnik yang sama yaitu padang tetapi dirumah kami tetap mengunkan bahasa jambi sehari-hari nya. Persepsi orang yang suka keliru tentang padang ialah dikatakan pelit. Kata orang, orang pada itu pelit pelit padahal saya sendiri merasa orang tua saya royal ke orang lain dan tidak pelit. Mungkin yang dimaksud orang orang ialah, orang padang terlalu berfikir lama jika ingin membeli sesuatu dan disiplin akan setiap pengeluarannya, mangkanya tidak heran orang padang dikatakan pelit.

Pendidikan multikultural juga memiliki banyak keuntungan dari berbagai aspek. Dengan adanya pendidikan multikultural peserta didik dapat mengetahui informasi tentang beragam budaya yang ada. Peserta didik yang memiliki berbeda dari siswa yang lain pun menjadi lebih percaya diri dalam dalam berinteraksi dengan yang lainnya. Pendidikan multikultural juga mengajarkan peserta didik tentang bagaimana menghadapi konflik yang ada yang berhubungan dengan perbedaan tersebut dan bagaimana mereka menyikapinya dengan baik dan benar. Tidak hanya bermanfaat bagi pendidik, pendidikan multikultural juga bermanfaat bagi guru guru. Dengan adanya perbedaan ini guru dapat belajar memahami siswa dengan beragam karakter. Dengan adanya pendidikan multikultural sangat diharapkan peserta didik dapat memperkuat pribadi untuk reformasi sosial yang nantinya bisa ikut serta dalam memberantas perbedaan (disparaties) etnis dan rasial. Dari yang telah disebutkan pendidikan multikultural banyak sekali manfaatnya baik bagi peserta didik maupun guru, jadi tentunya pendidikan multikultural sangat perlu diajarkan kepada peserta didik untuk mendapatkan berbagai manfaat yang baik bagi kehidupan selanjutnya.

Saya sendiri tidak pernah mendapatkan perlakuan beda karena etnis, agama, budaya dan sebagainya. Tapi saya sering menemukan dan juga banyak berita yang beredar tentang masih banyak orang yang mempermasalahkan hal itu. Seperti contohnya adalah banyaknya rasisme dan diskriminasi terhadap orang papua. Banyaknya ujaran kebencian yang sudah sering dilontarkan terhadap orang Papua, baik itu di kalangan masyarakat biasa, atlet, mahasiswa, pelajar, guru, dosen, maupun pejabat negara yang identitasnya jelas berkulit hitam dan berambut keriting berasal dari Papua.

Tidak hanya dalam aspek budaya, perbedaan dalam aspek agama juga sering ditemukan dan bahkan di permasalahkan. Orang orang merasa bahwa kelompoknya yang paling unggul dan benar dari kelompok yang lainnya sehingga terkadang mereka dengan gampang menjatuhkan paham yang berbeda dengan mereka. Sebenarnya perbedaan dalam aspek ini pun sudah terjadi dari lama sekali, banyak kasus pembunuhan yang di dasari karena perbedaaan dalam hal agama. 

Seharusnya dengan adanya beragam perbedaan kita dapat menjadikan itu sebagai wadah untuk kita mengenal lebih banyak tentang perbedaan yang ada. Kita juga dapat memperoleh informasi yang tentunya sangat bermanfaat bagi pengetahuan kita itu sendiri. Perbedaan ada bukan untuk dijadikan suatu permasalahan, justru perbedaan itu sendiri seharusnya dijadikan sebagai penguat satu sama lain. Dalam semboyan Indonesia juga disebutkan bhineka tunggal ika yang berarti berbeda beda tetapi tetap satu jua. Kita sebagai warga negara Indonesia juga seharusnya menerapkan semboyan itu dalam kehidupan sehari hari.

Konflik mengenai hal ini tidak akan timbul jika kita memiliki sikap toleransi. Sikap toleransi sangat diperlukan untuk menghadapi berbagai perbedaan yang ada. Dengan adanya sikap toleransi kita juga dapat menghormati dan dihormati oleh orang lainnya. Dalam menghadapi konflik perbedaan kita dapat menjadi pihak yang merangkul satu dengan lainnya agar tetap bersama walaupun banyak perbedaan yang ada. Kita juga seharusnya menanamkan pemikiran bahwa perbedaan itu dapat membawa kita ke kehidupan yang lebih berwarna bukan untuk memecah belah satu dengan yang lainnya. Jika kita memiliki sikap sikap tersebut senantiasa kita akan menciptakan kehidupan yang sejahtera dan makmur untuk kedepannya.

Dengan adanya pendidikan multikultural kita dapat membuka wawasan tentang bagaimana cara menyikapi perbedaan yang ada di lingkungan sekitar kita dengan baik dan benar. Peserta didik yang diajarkan pendidikan ini juga dapat menjadi pribadi yang lebih bijak dalam menghadapi perbedaan. Pelaksanaan pendidikan multikultural juga dapat menciptakan generasi yang sangat dibutuhkan bagi bangsa untuk menciptakan lingkungan yang sejahtera, rukun dan adil. 

Sumber :

Maslikhah, Quo Vadis Pendidikan Multikultur, (Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2007), 48

Imron,Mashadi, Pendidikan Agama Islam Dalam Persepektif Multikulturalisme, Jakarta: Balai Litbang Agama, 2009.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline