Lihat ke Halaman Asli

Strategi Menyambut Gelombang Investasi

Diperbarui: 26 April 2017   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sahabat Juara,

Raja Salman baru saja pulang dari kunjungannya ke Indonesia. Kehadirannya menjadi berita besar bagi media dan percakapan luas di masyarakat. Ada beberapa alasan: pertama, ini kunjungan terlama kepala negara asing di Indonesia, yakni 12 hari. Kedua, ini kunjungan unik kepala negara asing ke Indonesia: pertemuan resmi dengan kepala negara Indonesia dan berwisata. Ketiga, ini kunjungan kenegaraan dengan delegasi terbanyak yang pernah ada: 1.500 anggota rombongan. Keempat, ini kunjungan kenegaraan berdampak investasi besar, yakni Rp93 triliun. Kelima, ini kunjungan kepala negara yang beroleh sambutan hangat dari masyarakat luas, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sesudah kunjungan ini lalu apa? Ini pertanyaan besar yang mari kita jawab bersama-sama.

Nota kesepahaman yang sudah diteken oleh Raja Salman dan Presiden Jokowi menerangkan bahwa akan terjalin kerja sama erat di bidang bisnis antar kedua negara. Aliran investasi akan mengucur ke dalam negeri dan memuncar ke Arab Saudi. Proyek-proyek besar bakal menanti. Artinya, lapangan pekerjaan bakal terbuka luas. Sudahkah anda menyiapkan diri?

Keahlian spesifik

Investasi kerap diidentikkan dengan pembangunan. Pembangunan membutuhkan tenaga kerja. Di era kompetisi global sekarang, tanpa keahlian spesifik, tenaga kerja kita hanya akan jadi pelaksana di lapangan alias pekerja kasar. Upah yang diperoleh hanya ditakar dari keringat yang diperas. Sedangkan tenaga kerja ahli didatangkan dari luar seturut dari mana investor berasal. Wajar, investor tentu ingin mengendalikan proyeknya sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Dan umumnya mereka hanya memercayakan kepada ahli yang sudah teruji.

Maka, supaya kita tidak sekadar menjadi penonton, atau hanya menjadi pemain figuran, selekasnya kita perlu unjuk diri. Ahli-ahli terbaik di bidang desain, konstruksi, dan manajemen perlu menunjukkan kompetensinya. Berani bersaing. Berani ampil peluang. Secara khusus, keberanian itu disertai dengan bukti sebagai ahli di bidang-bidang tersebut. Standar kompetensi internasional, sertifikasi nasional maupun internasional, wajib dikantongi. Portofolio pun wajib dilengkapi.

Kecakapan komunikasi

Kesanggupan Arab Saudi berinvestasi di Indonesia menghadirkan kejutan tersendiri. Setelah Tiongkok, Korea, Jepang, dan Amerika menempati deretan negara-negara dengan investasi paling besar, kedatangan Arab Saudi mengubah peta investasi yang ada. Di antara perubahan yang kompleks, perubahan yang segera harus diantisipasi adalah aspek komunikasi.

Aspek komunikasi tak semata bahasa. Artinya, selain penguasaan bahasa Arab yang sebaiknya ditambahkan setelah bahasa Inggris, pemahaman budaya merupakan syarat yang sangat mendasar. Kultur Timur Tengah berbeda dengan kultur Asia, Amerika, dan Eropa yang selama ini sudah terlebih dulu kita kenal. Selain keahlian spesifik seperti saya sampaikan di depan, cara dan sikap kita dalam berinteraksi dengan investor dan tenaga kerja asing yang diusung menjadi kunci keberhasilan kerja kita nantinya.

Training sebagai percepatan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline